Ini Cara Membuat Hand Sanitizer dan Disinfektan Sesuai Anjuran WHO 

Komposisi larutan tepat mempengaruhi hasil maksimal

Palembang, IDN Times - Merebaknya wabah virus corona atau Covid-19 membuat masyarakat harus lebih ekstra menjaga kebersihan tubuh. Salah satunya dengan menggunakan cairan hand sanitizer dan menyemprotkan larutan disinfektan di lingkungan.

Mirisnya, di tengah kondisi saat ini, kedua cairan tersebut justru menjadi bahan langka yang dijual di pasaran. Menanggapi hal ini, instansi kesehatan Indonesia mulai menganjurkan masyarakat untuk membuat mandiri larutan sterilisasi.

Nah, kali ini IDN Times membagikan cara membuat hand sanitizer dan larutan disinfektan, sesuai standar organisasi kesehatan atau World Health Organization (WHO) yang disosialisasikan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Palembang.

1. Ada dua formula pembuatan larutan kimia sesuai standar WHO

Ini Cara Membuat Hand Sanitizer dan Disinfektan Sesuai Anjuran WHO Pembuatan hand sanitizer sesuai komposisi WHO di Kantor BPOM Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPOM Palembang, Arofah Nurfahmi mengatakan, hand sanitizer merupakan salah satu cairan kimia yang aman dipakai manusia.

"Cairan kimia untuk sterilisasi bakteri ada dua formula, ada yang bisa dipakai manusia dan tidak boleh dipakai manusia, karena senyawanya tidak baik untuk kulit," kata dia.

2. Gliserol digunakan dalam pembuatan hand sanitizer

Ini Cara Membuat Hand Sanitizer dan Disinfektan Sesuai Anjuran WHO Pembuatan hand sanitizer sesuai komposisi WHO di Kantor BPOM Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Arofah menjelaskan, bahwa larutan hand sanitizer yang aman saat terkena kulit, adalah senyawa etanol dengan campuran gliserol, yang sering dipakai dalam produk kecantikan.

"Caranya, campurkan 1 liter air suling (distiled water) dengan ethanol atau alkohol 96% (8,333 ml), Hidrogen Peroksida 3% (417 ml) dan Gliserin 98% (145 ml). Proses pembuatannya, komposisi larutan harus sesuai agar bekerja pada bakteri dengan maksimal," jelas dia.

3. Larutan hand sanitizer harus ditutup rapat

Ini Cara Membuat Hand Sanitizer dan Disinfektan Sesuai Anjuran WHO Ilustrasi pembuatan hand sanitizer (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Agar senyawa dalam larutan hand sanitizer tidak menguap, cairan yang telah jadi harus ditutup dengam rapat. Kemudian, setelah semua bahan dimasukkan dalam 1 liter air distilasi dalam botol atau jeriken, jangan lupa tutup agar alkohol tidak menguap dan kocok larutan secara perlahan.

"Ini dilakukan agar bahan tercampur dengan rata. Terakhir, endapkan larutan tersebut selama 72 jam (kurang lebih 3 hari) untuk menghindari kontaminasi. Setelah selesai, hand sanitizer siap dibawa dan digunakan," terang Arofah.

Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Warga, Pemkot Palembang Bikin Hand Sanitizer Sendiri

4. Bikin larutan disinfektan dari pemutih pakaian

Ini Cara Membuat Hand Sanitizer dan Disinfektan Sesuai Anjuran WHO Ilustrasi penyemprotan disinfektan ke benda (IDN Times/Istimewa)

Arofah melanjutkan, berbeda dengan pembuatan hand sanitizer, proses pembuatan larutan disinfektan bisa lebih sederhana dan hanya menggunakan pemutih pakaian.

"Karena cairan pemutih mengandung klorin, yang mampu menjadi disinfektan dan cukup ampuh membunuh kuman berbahaya. Tapi yang perlu diperhatikan, cairan ini tidak bisa disemprotkan ke benda," ujar dia.

Prosesnya, pertama cairan pemutih pakaian harus dicairkan lagi menggunakan air suling. Menurut Centers for Disease Control (CDC), rekomendasi terbaik campuran cairan pemutih adalah dengan melarutkannya dalam air bersih dengan perbandingan 1:9.

"Disinfektan ini sama dengan antiseptik. Hanya saja bedanya antiseptik digunakan pada permukaan yang hidup seperti kulit tangan manusia, sedangkan disinfektan juga merupakan antiseptik yang digunakan pada permukaan yang tidak hidup seperti lantai," tandas dia.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya