Harnojoyo Klaim Mampu Atasi Masalah Sampah Lebihi Surabaya, Nian Apo? 

Palembang masuk daftar membangun fasilitas pengolahan sampah

Palembang, IDN Times - Wali Kota Palembang, Harnojoyo menyatakan, penanganan masalah sampah di Palembang bisa saja melebihi target kebersihan di Kota Surabaya, yang berpredikat sebagai salah satu kota besar dengan penanganan sampah yang baik.

Harnojoyo beralasan, Kota Surabaya memang terus mengalami penurunan dalam penanganan masalah sampah, karena mereka lebih dulu menerapkan penanganan sampah seperti insinerator.

"Kalau kita kan belum pernah, tapi Palembang juga bisa melebihi mereka. kita sudah dapat tender program insinerator, tinggal menjalankan. Karena Palembang baru masuk dalam program penambahan jadi 12 lokasi, sementara Surabaya sudah duluan masuk di 8 kota besar," Ujar Harnojoyo, Kamis (8/8). 

1. Palembang masuk daftar 12 lokasi untuk membangun fasilitas pengolahan sampah

Harnojoyo Klaim Mampu Atasi Masalah Sampah Lebihi Surabaya, Nian Apo? IDN Times/Handoko

Harnojoyo menjelaskan, saat ini Kota Palembang baru masuk dalam daftar 12 lokasi untuk membangun fasilitas pengolahan sampah, sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden (Prepres) Nomor 35 Tahun 2018, tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan Sampah.

"Kalau Surabaya sudah lebih dulu menjalankan program Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS) yang dalam Prepres sebelumnya hanya dianggarkan untuk 8 kota besar," jelas dia.

Dengan penambahan menjadi 12 lokasi, terang Harno, Palembang termasuk diurutan nomor 10 untuk teknologi fasilitas pengolahan sampah, dengan proses insinerasi dan pemanfaatan panas menjadi tenaga listrik (waste to energy) di dalam kota atau Intermediate Treatment Facility (ITF).

"Targetnya 2022 selesai. Adanya insinerator ini karena memang sampah di Palembang itu per hari memproduksi 1.200-1.500 ton. Sementara, tanpa insinerator hanya mampu mengatasi sampah 600-800 ton per hari," terangnya. 

2. Dengan insinerator, bisa tangani 1.000 ton sampah di Keramasan

Harnojoyo Klaim Mampu Atasi Masalah Sampah Lebihi Surabaya, Nian Apo? IDN Times/Feny Maulia Agustin

Harnojoyo melanjutkan, untuk lokasi di Keramasan dengan luas 10 hektare, insinerator tersebut bisa menangani sekitar 1.000 ton sampah dengan menghasilkan 20 mega. Jadi per 100 ton, teknologinya 2 mega.

"Ini juga bisa jadi destinasi wisata, contohnya dengan mengedukasi siswa siswa. Karena yang biasanya berpikir tempat sampah itu bau, ini malah jadi wisata. Nanti animasinya akan disampaikan," ujarnya.

Baca Juga: Wawako Palembang Akui Penanganan Sampah di Palembang Belum Maksimal

3. DLHK sebut program insinerator sudah masuk kontrak kerja

Harnojoyo Klaim Mampu Atasi Masalah Sampah Lebihi Surabaya, Nian Apo? IDN Times/Feny Maulia Agustin

Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Palembang, Alex Fernandus menuturkan, sebagai salah satu instansi pelaksana yang mengkoordinir pengumpulan sampah ke insinerator sudah melakukan kontrak kerja.

"Kita mengambil sampah di tempat pembuangan sampah (TPS) di setiap kecamatan dan kelurahan. Kalau masyarakat bekerja sama, akan lebih membantu. Tapi, prosedurnya tiap RT dan RW menyampaikan ke masyarakat untuk membuang ke TPS. Itu akan kita koordinir dan langsung dibawa ke insinerator," tuturnya.

"Kalau insinerator ini berjalan, sesuai arahan dari Menteri Maritim dengan sistem Build Operate Own (BOO) yang pemanfaatan pengelolaan sampah, juga memiliki banyak kegunaan lain, salah satunya adalah pembakaran akan menghasilkan listrik," tandasnya.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya