Harga Jeruk di Palembang Diprediksi Naik Jelang Ramadan

Kenaikan disebut Disdag Palembang masih tahap wajar

Palembang, IDN Times - Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Palembang meninjau harga buah-buahan di sejumlah pasar, salah satunya Pasar Tradisional Palimo. Berdasarkan survei, harga jeruk berpotensi naik menjelang Ramadan.

"Buah-buahan juga pasti mengalami peningkatan permintaan. Jeruk jadi potensi harga yang paling bisa naik karena saat puasa banyak dicari selain buah mangga, apel, melon dan semangka," ujar Kepala Disdag Palembang, Hardayani kepada IDN Times, Kamis (18/3/2021).

1. Harga buah naik signifikan karena peningkatan permintaan

Harga Jeruk di Palembang Diprediksi Naik Jelang RamadanANTARA FOTO/Saiful Bahri

Meski harga buah juga berpotensi naik pada saat Ramadan, namun menurut Hardayani hingga saat ini pihaknya belum menemukan harga yang melonjak tinggi. Harga buah-buahan katanya masih cukup stabil.

"Walau tidak menutup kemungkinan akan mengalami kenaikan secara signifikan seiring meningkatnya permintaan masyarakat," kata dia.

Baca Juga: Jelang Bulan Puasa, Harga Daging di Palembang Naik 10 Persen

2. Harga buah naik jelang momen lebaran

Harga Jeruk di Palembang Diprediksi Naik Jelang RamadanIlustrasi Supermarket (IDN Times/Sunariyah)

Hardayani menyebut, biasanya kenaikan harga buah terjadi perlahan sesuai kebutuhan konsumen. Selain karena permintaan maupun penawaran dari pembeli. Rata-rata harga buah bisa naik sekitar Rp2-5 ribu per kilo.

"Biasanya harga buah buahan justru naik lebih tinggi mendekati lebaran. Karena buah ini sebagian besar didatangkan dari daerah Jawa, sehingga biaya pengiriman juga naik," jelasnya.

3. Kondisi pandemik membuat minat pembeli menurun

Harga Jeruk di Palembang Diprediksi Naik Jelang RamadanIlustrasi jeruk (IDN Times/Dwi Agustiar)

Hardayani menilai, kenaikan harga tersebut merupakan keadaan yang wajar. Karena kenaikan harga merupakan hukum dagang yang tak bisa dihindari.

"Saya rasa konsumen juga memakluminya karena berbagai harga kebutuhan pokok di pasar itu mengalami kenaikan harga. Tapi memang karena masa pandemi sehingga imbasnya juga minat beli menurun dan kegiatan ekonomi rendah," tandas dia.

Baca Juga: Harga Cabai di Palembang Masih Normal, Warga Diminta Tak Menimbun

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya