Dinkes Data 205 Vaksinator dari Puskesmas di Palembang

Penerima vaksinasi di Palembang mencapai 14.080 orang

Palembang, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang kembali mendata nama-nama vaksinator. Mereka akan ditunjuk sebagai orang berkompeten penyuntik vaksinas kepada 13 ribu tenaga medis (nakes) di sejumlah rumah sakit dan puskesmas.

"Setelah distribusi, vaksin diantar ke kabupaten dan kota. Kemudian vaksinasi baru dimulai. Palembang menerima 14.080 vaksin sinovac yang akan diberikan kepada sekitar 13 ribu tenaga medis sebagai prioritas penerima," ujar Plt Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat dari Dinkes Palembang, dr Mirza Susanti kepada IDN Times, Selasa (5/1/2021).

1. Vaksinator bakal direkrut lima orang per puskesmas

Dinkes Data 205 Vaksinator dari Puskesmas di PalembangSeorang tenaga kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri lengkap membawa sample tes usap (swab test) COVID-19 milik warga (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Dari hasil kesepakatan bersama antara Dinkes Sumsel dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, nama-nama vaksinator yang diizinkan menyuntik vaksin ke penerima prioritas akan terlebih dulu dievaluasi. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan saat vaksinasi bagi pasien.

"Petugas vaksinator diambil dari Puskesmas. Tiap puskesmas akan direkrut lima orang. Misal satu puskesmas kita ambil lima orang, sedangkan di Palembang ada 41 puskesmas jadi ada 205 orang yang akan bertugas menjadi vaksinator," kata dia.

Baca Juga: Tolak Divaksin, Ahli Mikrobiologi Sumsel Ungkap Sejumlah Alasan

2. Bila sesuai jadwal, pelaksanaan vaksinasi mulai 14 Januari 2021

Dinkes Data 205 Vaksinator dari Puskesmas di PalembangSuasana di rumah sakit Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Bila menyesuaikan jadwal, vaksinasi COVID-19 di Palembang dimulai 14 Januari 2021. Namun vaksin sinovac yang masih tersimpan di gudang Dinkes Sumsel, belum bisa didistribusikan karena belum ada label dari biofarma.

"Jika mengacu Jadwal 4 januari mulai pendistribusian pada pukul 13.00 sampai 16.00 WIB. Minggu selanjutnya kita lakukan vaksinasi. Tapi kemarin belum didistribusikan, artinya barang belum ada di kita. Masih menunggu dan berkoordinasi dengan pihak logistik provinsi," jelasnya.

3. Jamin keamanan vaksin COVID-19 di gudang penyimpanan

Dinkes Data 205 Vaksinator dari Puskesmas di PalembangIlustrasi rapid test. IDN Times/Dini Suciatiningrum

Vaksin sinovac yang diterima Palembang harus melalui uji klinis terlebih dahulu, baru terdistribusi ke kabupaten dan kota masing-masing. Namun karena belum ada surat edar, hingga saat ini vaksin masih berada di gudang penyimpanan Dinkes Sumsel.

Vaksin Sinovac tidak hanya dikirim ke Palembang, ada enam kabupaten dan kota lain yang juga menerima. Secara keseluruhan penerima vaksin tahap pertama di Sumsel mencapai 30 ribuan lebih. Selanjutnya pada tahap kedua, baru berlanjut distribusi ke 10 kabupaten.

Pada distribusi perdana, tujuh wilayah tersebut meliputi PALI (1.328), Ogan Ilir (2.328), Ogan Komering Ilir (3.328), Musi Banyuasin (3.330), Banyuasin (2.853), Palembang (14.080) dan Prabumulih (2.816).

"Semua vaksin masih di gudang farmasi Dinkes Sumsel. Kami pastikan aman, karena penyimpanan juga diawasi dan selalu dicek dengan tetap menyesuaikan suhu ruangan," tambah Santi.

4. Setelah nakes, petugas pelayanan publik jadi prioritas penerima vaksin COVID-19

Dinkes Data 205 Vaksinator dari Puskesmas di PalembangSekretaris Daerah (Sekda) Palembang Ratu Dewa (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sekretaris Daerah (Sekda) Palembang, Ratu Dewa menambahkan, setelah penerima prioritas vaksin COVID-19 seperti tenaga kesehatan sudah mendapatkan vaksinasi, selanjutnya pihak lain yang berhak mendapatkan vaksin sinovac adalah petugas di pelayanan publik.

"Yang pertama akan divaksin itu adalah nakes. Setelah tenaga kesehatan, juga akan diteruskan kepada tokoh agama, tokoh masyarakat TNI-Polri serta ASN lingkungan Pemkot. Tapi ASN ini kita prioritaskan untuk yang bersentuhan langsung dengan pelayanan publik, seperti Dukcapil, RS Bari Kelurahan dan Kecamatan," tandas dia.

Baca Juga: Belum Ada Label Biofarma, Distribusi Vaksin di Sumsel Tertunda 

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya