Cerita Ibu-ibu di Desa Banyuasin, Kasih Masker Gratis Dikira Jualan

Fasilitas bantuan APD dari Badan Restorasi Gambut

Palembang, IDN Times - Warga Desa di Kecamatan Muara Sugihan, Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel) menerima bantuan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker dari Badan Restorasi Gambut (BRG).

Sebanyak 400 masker diberikan ke ibu-ibu untuk disebar ke kampung-kampung, atau pengguna jalan desa yang melintas. Namun saat membagikan masker, beberapa warga lain menolak. Bukan tanpa sebab, para ibu-ibu yang sedari pagi berdiri di perempatan jalan sempat dikira berjualan.

"Kita dan ibu-ibu berdiri di pinggir jalan untuk bagi masker. Pas ada orang yang lewat, mereka sempat tanya berapa harganya. Sebelumnya juga beberapa orang hanya lewat. Dikira kita jualan," ungkap Trimelia Damayanti, Fasdes Desa Daya Murni, Rabu (13/5).

Baca Juga: Cara Petani Manfaatkan Gambut, Pasarkan Beras Hitam via Online

1. Bagi-bagi masker mendorong kesadaran masyarakat desa waspada COVID-19

Cerita Ibu-ibu di Desa Banyuasin, Kasih Masker Gratis Dikira JualanPembagian masker dari BRG di Kecamatan Muara Sugihan, Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel) (IDN Times/Istimewa)

Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Banyuasin, Siti Sari mengatakan, bagi-bagi masker dilakukan kelompok perempuan desa untuk didistribusikan langsung ke masyarakat.

"Kami mengapresiasi kepada BRG karena membantu pencegahan COVID-19," kata dia, Rabu (13/4). Bidan Desa, Lilik Suryani menambahkan, bantuan masker ke desanya juga turut mendorong kesadaran warga untuk mewaspadai penyebaran virus corona di lingkungan sekitar.

"Secara tidak langsung mengajak masyarakat peduli, karena memang saat ini ketersediaan masker sangat terbatas," tambah dia.

2. Pembagian masker sudah berlangsung selama tiga hari

Cerita Ibu-ibu di Desa Banyuasin, Kasih Masker Gratis Dikira JualanPembagian masker dari BRG di Kecamatan Muara Sugihan, Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel) (IDN Times/Istimewa)

Total masker yang didistribusikan ke warga, jelas Kepala Desa Tuwon, berjumlah 400 masker dan telah disalurkan ke dua desa di Banyuasin. Masker yang dibagikan ke masyarakat merupakan masker non medis.

"Pembagian sudah berlangsung tiga hari dan akan selesai sampai semua masker habis. Hari ini dibagikan ke dua desa di Kecamatan Muara Sugihan bersama Fasilitator Desa. Selain pendistribusian masker BRG turut aktif sosialisasi pencegahan Virus COVID-19," jelasnya.

3. Butuh waktu 14 jam mengakses desa

Cerita Ibu-ibu di Desa Banyuasin, Kasih Masker Gratis Dikira JualanTim BRG mengakses Jalur 20 Muara Sugihan, Banyuasin, Sumsel. (IDN Times/Istimewa)

Menurut Fasilitator Desa (Fasdes) BRG, Dino Mathius, saat pendistrubusian masker pihaknya mengalami kendala. Seperti mengikuti protokol kesehatan dengan membawa surat tugas dan keterangan bebas sehat. Belum lagi akses jalan yang rusak.

"Harus menempu jarak yang jauh ke desa, ditambah kondisi jalan darat yang rusak. Cukup berjuangan hingga 14 jam, dari normalnya hanya 3 jam," ujar Dino.

4. Masker yang dibagikan merupakan produksi non medis

Cerita Ibu-ibu di Desa Banyuasin, Kasih Masker Gratis Dikira JualanPembagian masker dari BRG di Kecamatan Muara Sugihan, Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel) (IDN Times/Istimewa)

DD Shineba, Dinamisator Kedeputian 3 BRG mengatakan, pengiriman masker ke Kecamatan Muara Sugihan merupakan upaya pihaknya hadir di tengah masyarakat dalam kondisi pandemik COVID-19. Apalagi desa tersebut sebagai minaan BRG.

"Penyaluran juga sudah ke Desa Mandi Angin Kecamatan Rawas Ilir, Muratara yang jadi desa intervensi program DPG BRG tahun 2020. Proses distrubusi masker bekerja sama Kelompok Perempuan sekaligus memproduksi masker non medis," tandas dia.

Baca Juga: Sumsel Mulai Bikin Hujan Buatan, Basahi Gambut Cegah Kebakaran Hutan 

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya