Cara Petani Manfaatkan Gambut, Pasarkan Beras Hitam via Online

Petani menjual hasil tanam di media sosial

Palembang, IDN Times - Badan Restorasi Gambut (BRG) memfasilitasi pemasaran produk beras hasil panen Desa Ganesha Mukti, Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel). Hasil tanam berupa beras hitam dijual melalui media sosial (medsos). Yakni Rp15.000 per kilogram dengan jenis kemasan 1 kilogram (kg), 5 kg, 10 kg, bahkan ukuran 1 ton.

Dinamisator Kedeputian 3 BRG, DD Shineba mengatakan, beberapa tahun terakhir pihaknya telah berhasil mendorong pemulihan restorasi lahan gambut dengan membuat demplot padi hitam.

"Desa Ganesha Mukti memilki total lahan 1.200 hektar yang menghasilkan beras putih sebanyak 4.800 ton per tahun dan beras merah 600 ton per tahun dan saat ini. Juga beras hitam 1 ton per tahun dengan 40 persen lahan dikelola tanpa bakar. Selain pemasaran lewat medsos, kita dorong juga agar dijual melalui Shopee," katanya, Minggu (10/5).

Baca Juga: Belum Selesai COVID-19, Pemerintah Bersiap Hadapi Karhutla di Sumsel

1. Sebut potensi beras hitam lebih besar

Cara Petani Manfaatkan Gambut, Pasarkan Beras Hitam via OnlinePemasaran online beras Desa Ganesha Mukti, Banyuasin (IDN Times/Istimewa)

BRG telah melakukan panen perdana padi hitam bertekstur lebih pulen dan kejal di lahan gambut di Desa Air Gading, Kecamatan Muara Padang, Kabupaten Banyuasin, Sumsel, pada 29 Februari 2020 lalu.

Potensi pasar yang besar mendorong BRG bersama petani untuk menanam beras hitam di desa tersebut. "Penanaman padi hitam akan terus dikembangkan dengan perawatan tanpa bahan kimia," tambah DD Shineba.

2. Pengelolaan lahan tanpa merusak ekosistem gambut

Cara Petani Manfaatkan Gambut, Pasarkan Beras Hitam via OnlinePemasaran online beras Desa Ganesha Mukti, Banyuasin (IDN Times/Istimewa)

Kepala Desa Ganesha Mukti, Tuwon berharap, wilayahnya tetap menjadi desa lumbung pangan dengan pengelolaan pertanian alami tanpa merusak kelestarian ekosistem gambut. Ia juga berharap Desa Ganesha Mukti terus mendapat intervensi dari BRG melalui program Desa Peduli Gambut (DPG).  

"BRG melakukan penguatan kelembagaan Desa melalui BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) Wiraguna Desa Ganesha Mukti. BRG memfasilitasi hasil pertanian masyarakat desa seperti beras hitam, merah, dan putih, untuk dipasarkan secara online," ujarnya.

3. Gencar pasarkan hasil alam di akun medsos @produkrawang

Cara Petani Manfaatkan Gambut, Pasarkan Beras Hitam via OnlinePemasaran online beras Desa Ganesha Mukti, Banyuasin (IDN Times/Istimewa)

Menurut seorang petani Desa Ganesha Mukti, Sadimin (65), program DPG yang diinisiasi oleh BRG diharapkan mampu mendorong pemasaran padi lebih luas, bahkan ke luar Sumsel.

"Dapat membantu pemasaran padi dan tentu saja ada pengetahuan tentang bagaimana mengelola lahan pertanian secara ramah lingkungan. Saat ini juga sudah pemasaran di akun medsos @produkrawang Facebook dan Instagram," tandas dia.

Baca Juga: Berkah Warga Cengal, Mendulang Emas dari Tanah Konsesi Lahan Gambut

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya