Balita di Palembang Tak Bisa Kencing 2 Hari Akibat Gagal Ginjal Akut

Korban konsumsi obat sirop saat demam selama 10 hari

Palembang, IDN Times - Kasus gagal ginjal akut pada anak di Palembang bertambah satu orang. Pasien sudah dirawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, Kamis (20/10/2022). Pasien balita perempuan itu memiliki riwayat demam.

"Semalam pasien diantar orangtuanya ke IGD, dengan keluhan tidak ada urine selama dua hari," ujar Dokter Spesialis Anak bagian Nefrologi dari RSMH Palembang, Eka Intan, Jumat (21/10/2022).

Baca Juga: RSMH Palembang Jadi Rumah Sakit Rujukan Gagal Ginjal Akut

1. Pasien baru gagal ginjal akut berusia 3,8 tahun

Balita di Palembang Tak Bisa Kencing 2 Hari Akibat Gagal Ginjal Akutilustrasi cuci darah atau dialisis pada pasien gagal ginjal kronis (hopkinsmedicine.org)

Pasien berusia 3,8 tahun itu mengeluh tidak bisa kencing selama dua hari setelah demam selama 10 hari, dan rutin mengonsumsi obat-obatan sirop. Rumah sakit masih menelusuri penyebab pasti dan sedang melengkapi data pasien.

"Kondisi pasien baik dan dapat beraktivitas seperti biasa. Fungsi ginjalnya masih normal, maka kita akan telusuri dulu bagaimana kondisinya dengan USG," kata dia.

Sejumlah gejala awal yang perlu diketahui masyarakat untuk mencegah kasus gagal ginjal akut pada anak yakni batuk pilek, demam, muntah, diare, serta terjadi penurunan urine.

"RSMH Palembang sudah menangani tiga pasien yang diduga gagal ginjal akut. Satu pasien asal Jambi, satu pasien asal Palembang, dan keduanya sudah meninggal. Satu lagi yang terbaru masih dalam proses perawatan," jelasnya.

Baca Juga: Ritel Kesehatan di Palembang Setop Jual Obat Sirop

2. Penyakit gagal ginjal akut pada anak belum memiliki obat

Balita di Palembang Tak Bisa Kencing 2 Hari Akibat Gagal Ginjal AkutRSMH Palembang rilis pasien tambahan kasus gagal ginjal akut pada anak (IDN Times/Istimewa)

Plt Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang dari RSMH Palembang Marta Hendry menambahkan, hingga sejauh ini penyakit gagal ginjal akut pada anak belum memiliki obat.

"Karena ini belum tahu penyebabnya. Bukan kuman atau virus, melainkan komponen obat dari sirop. Maka dari Kemenkes sudah mengeluarkan larangan untuk sementara pemakaian obat sirop sampai diumumkan lebih lanjut," ujarnya.

Marta menyampaikan, kasus gagal ginjal akut pada anak di Sumsel sempat teridentifikasi lamban. Pihaknya belum memahami betul terkait detail penyakit tersebut.

"Sumsel awalnya belum dan baru tahu ada kasus ini. Padahal kejadiannya di September dan keduanya meninggal. Sebab memang sangat progresif, maka disebut gangguan ginjal akut," ungkap dia.

3. RSMH Palembang tracing obat-obatan sirop untuk diteliti

Balita di Palembang Tak Bisa Kencing 2 Hari Akibat Gagal Ginjal Akutmesin cuci darah (critcareedu.com.au)

Marta menyarankan apabila orangtua dan masyarakat mengalami kondisi anak seperti gagal ginjal akut, sebaiknya segera dibawa ke dokter dan dirujuk ke rumah sakit yang direkomendasikan.

"Kalau di awal bisa di rumah sakit daerah, baru setelahnya ke rumah sakit rujukan akhir yang memiliki dialisis dan hemodialisa pada anak serta ada dokter konsultan nefrologi anak," katanya.

RSMH Palembang masih melakukan tracing obat-obatan yang dikonsumsi pasien dugaan gagal ginjal akut anak, terutama obat sirop yang rutin diberikan. Selanjutnya penelitian obat akan dilakukan di laboratorium.

"Untuk di Palembang ada laboratorium forensik Bhayangkara," timpal dia.

Pihak rumah sakit sedang meneliti semua pasien anak yang diduga terkena gagal ginjal akut. Sementara ada sejumlah anak melakukan dialisis, yakni delapan anak cuci darah dengan metode hemodialisis.

"Tujuh anak lainnya menggunakan metode Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD)," tandas dia.

Baca Juga: 2 Balita di Sumsel Meninggal Akibat Gagal Ginjal Akut

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya