Bahasa Palembang Jadi Mata Pelajaran Mulok di SD dan SMP

Palembang, IDN Times - Dinas Pendidikan (Disdik) Palembang berencana memasukkan mata pelajaran baru, yakni bahasa daerah Palembang ke dalam kurikulum pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"Kita akan membuat mata pelajaran muatan lokal (Mulok) berbahasa Palembang. Rencana ini kerja sama antara Disdik Kota dengan UIN (Universitas Islam Negeri) Raden Fatah," ujar Kepala Disdik Palembang, Ahmad Zulinto, Kamis (27/1/2022).
1. Disdik Palembang MoU dengan UIN Raden Fatah

Rencana tersebut kata Zulinto sudah ke tahap penyusunan Memorandum of Understanding (MoU) yang dirancang bersama UIN Raden Fatah, Palembang, Rabu (26/1/2022) kemarin.
"Sudah kita lakukan MoU soal mulok bahasa Palembang ini," kata dia.
2. Siswa didorong mampu mengimplementasikan bahasa Palembang lebih mudah

Dalam penerapan bahasa Palembang di mata pelajaran mulok, nantinya siswa SD dan SMP sederajat diharapkan mampu mengimplementasikan penggunaan bahasan asli daerah dengan lebih mudah.
"Bahasa Palembang memang sudah menjadi keseharian. Tapi untuk tahu bahasa halusnya itu masih banyak yang belum tahu. Yang akan dimasukan nanti kita akan betul-betul mencari bahasa Palembang asli," timpalnya.
3. Bahasa Palembang juga akan menjadi mata pelajaran di tingkat madrasah

Zulinto melanjutkan, peserta didik yang belajar bahasa Palembang menjadi bukti Pemkot melakukan inovasi kurikulum. Mata pelajaran ini akan menjadi satu kesatuan dan keberlanjutan dengan tingkat Madrasah Ibtidaiyah serta MTS.
"Sehingga kerja sama antara UIN dan Dinas Pendidkan akan berlanjut," jelas dia.
4. Disdik cari literatur bahasa asli Palembang
Disdik Palembang juga akan memperbanyak literatur bahasa Palembang dalam bentuk buku pelajaran untuk disebarluaskan ke sekolah-sekolah. Apabila cetakan buku sudah banyak, selanjutnya tinggal melihat minat para siswa.
"Kalau buku sudah banyak, kami tinggal melihat bagaimana kurikulum ini dilaksanakan nantinya. Karena bahasa Palembang terdapat dua versi, versi keseharian yang sering digunakan dan versi halus yang dulu digunakan di Kesultanan Palembang," tandasnya.