40 Persen Remaja Putri di Palembang Mengalami Anemia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Anemia atau kondisi seseorang kekurangan sel darah merah dalam tubuh, sering dialami perempuan saat masa puber. Sebab pada usia remaja, perempuan mengalami permulaan siklus menstruasi.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Palembang, Fenty Aprina mengatakan, pihaknya gencar menyosialisasikan gerakan aksi gizi di sekolah tingkat menengah untuk menekan angka anemia pada remaja putri.
"Angka anemia mencapai 40 persen untuk remaja putri," ujarnya saat menghadiri gerakan aksi gizi di SMP Negeri 19 Palembang, Rabu (26/10/2022).
Baca Juga: Palembang Tak Punya Data Anggota Keluarga Berisiko Stunting
1. Kampanye aksi gizi mendorong remaja putri konsumsi pil penambah darah
Anemia yang dialami remaja putri, kata Fenty, memengaruhi stamina tubuh bahkan bisa membuat kondisi badan kekurangan gizi. Melalui gerakan aksi gizi, diharapkan remaja putri bisa menjaga kesehatan lebih baik.
"Untuk itulah kami melakukan kampanye agar remaja putri minum pil tablet tambah darah secara rutin setiap minggu," kata dia.
Baca Juga: Sanitasi Tak Memadai Memicu Jumlah Anak Kerdil di Palembang
2. Dinkes Palembang stok tablet tambah darah di setiap UKS
Selain mengampanyekan gerakan aksi gizi dengan mengunjungi sekolah-sekolah di Palembang, Dinkes juga memberikan tablet penambah darah di setiap Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan Puskesmas.
"Jadi nanti akan disediakan stok tablet tambah darah di UKS dan Puskesmas terdekat. Pembagian ini menyasar semua remaja putri usia 10 hingga 18 tahun," timpalnya.
3. Aksi gizi di sekolah diharapkan dapat menekan angka stunting
Gerakan aksi gizi di sekolah oleh Dinkes juga mendapat dukungan positif dari Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi melalui video conference. Budi dalam sambutannya menyampaikan, menjaga gizi optimal pada tubuh bisa mendorong penurunan angka stunting.
"Tablet tambah darah bisa menekan angka stunting dan mencegah anemia. Gizi baik pada remaja putri penting, karena kondisi gizi sebelum kelahiran harus diperbaiki. Saat mereka dewasa dan memasuki masa kehamilan akan ada dampaknya," jelas dia.
Baca Juga: [WANSUS] Perkembangan Stunting di Palembang dan Penanganannya