315 Nakes di Rumah Sakit Pusri Palembang Terima Vaksinasi

Prof Yuwono sempat tenggang sampai harus cek tensi tiga kali

Palembang, IDN Times - Direktur Utama Rumah Sakit Pusri Palembang, Prof Yuwono mengatakan, pihaknya melakukan vaksinasi pada Senin (25/1/2021). Vaksinasi dilakukan kepada seluruh tenaga kesehatan (nakes).

"Ada 18 orang mendapat vaksinasi, ditambah saya dan Direktur Pelayanan Medik, Dokter Erwin Maulana. Dalam sehari paling tidak 20 orang mendapat vaksinasi. Semua nakes kita yang mendaftar untuk vaksinasi ada 315 orang termasuk perawat kepala ruangan," ujarnya.

1. Sebut disuntik vaksin seperti digigit semut

315 Nakes di Rumah Sakit Pusri Palembang Terima VaksinasiIlustrasi ruang vaksinasi COVID-19 di RS Pusri Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Ketika mengikuti vaksinasi, Yuwono mengatakan pasien dilakukan screening terlebih dahulu untuk melihat kondisi tubuh apakah siap menerima vaksinasi, atau ada penundaan pelaksanaan karena tidak dalam keadaan baik.

"Setelah vaksin rasanya biasa seperti digigit semut. Volume vaksinnya tadi terlihat setengah cc, ambil vaksinnya pakai jarum besar dan saat disuntikkan pakai jarum kecil supaya nyaman saat disuntikkan," kata dia.

Baca Juga: Punya Riwayat Jantung, Ahli Sebut Dokter JF Tak Seharusnya Vaksinasi

2. Faktor gugup, Prof Yuwono sampai tiga kali cek tensi

315 Nakes di Rumah Sakit Pusri Palembang Terima VaksinasiProf Yuwono dan dr Erwin Maulana sudah melakukan vaksinasi COVID-19 di RS Pusri Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Berbagai prosedur dilalui Prof Yuwono, mulai dari registrasi pendaftaran, screening, bkemudian vaksinasi. Namun sebelum vaksinasi, Yuwono sedikit tegang saat proses screening sehingga tensi sedikit tinggi saat pemeriksaan.

Pemeriksaan pertama tensi Yuwono mencapai 160/100, padahal pasien yang boleh vaksinasi harus di bawah 140/90. Menunggu tensinya menurun, Yuwono mencoba berbincang-bincang dengan petugas screening untuk menenangkan keadaan.

Kemudian pada tensi kedua ternyata angkanya masih tinggi yakni 150/96. Melihat dua kali tensi masih tinggi, Yuwono memutuskan istirahat sejenak dan keluar dari ruang vaksinasi. Selanjutnya pada tensi ketiga baru memenuhi kriteria, yaitu 130/85.

3. Screening jadi tahap paling penting saat vaksinisasi COVID-19

315 Nakes di Rumah Sakit Pusri Palembang Terima VaksinasiDirektur RS Pusri Palembang, Prof Yuwono melakukan vaksinasi COVID-19 (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Yuwono menerangkan, screening saat vaksinasi menjadi hal paling penting yang harus diperhatikan. Sebab ketika tensi tinggi berarti kondisi enzim tubuh sedang dalam kondisi yang tidak stabil. Tensi tinggi berkaitan dengan reseptor ACE2, enzim yang mengatur regulasi darah.

"Sehingga ketika darah sedang tinggi, enzim akan bereaksi 15 persen terhadap vaksinas," terang dia.

Baca Juga: Jatuh Pingsan Jadi Risiko Terparah Pasca Vaksinasi COVID-19

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya