2 Orang Positif dari Klaster Pasar Kebun Bunga Palembang

Pedagang dan warga sekitar jalani swab dan rapid test

Palembang, IDN Times - Dua orang dinyatakan positif COVID-19 dari klaster Pasar Kebun Bunga Palembang. Mereka merupakan pengelola dan warga yang tinggal di sekitar pasar, dan terkonfirmasi positif dari hasil uji swab yang dilaksanakan tiga kali sejak 30 Mei lalu.

Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang gencar melaksanakan pemeriksaan setelah seorang istri pedagang yang meninggal, terkonfirmasi terjangkit COVID-19. Pemkot melalui tim medis melaksanakan uji rapid dan swab ke ratusan orang.

"Pemeriksaan awal pada 30 Mei berlanjut pada 3 dan 10 Juni. Sudah 131 orang yang menjalani tes mulai dari pedagang, pengelola, dan warga di lingkungan setempat," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Palembang, Yudhi Setiawan kepada IDN Times, Kamis (18/6).

1. Sebanyak 13 sampel swab belum keluar dari laboratorium

2 Orang Positif dari Klaster Pasar Kebun Bunga PalembangRapid test untuk mengecek pasien terduga corona (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Yudhi mengatakan, dari ke-131 orang tersebut ditemukan 23 orang reaktif rapid test. Mereka pun melanjutkan pemeriksaan dengan swab. Hasilnya diketahui dua orang yang positif, sedangkan 13 sampel lagi masih menunggu hasil.

"Dari 23 orang yang ikut tes swab, baru 10 sampel yang keluar. Dua sampel dinyatakan positif dan delapan sampel lainnya negatif. Tapi masih tersisa 13 orang atau sampel lagi yang belum keluar," kata dia.

Baca Juga: Pasien Positif COVID-19 di PALI Kabur Lewat Plafon

2. PD Pasar Palembang Jaya masih lakukan tracing

2 Orang Positif dari Klaster Pasar Kebun Bunga PalembangIlustrasi rapid test di pasar (IDN Times/Rohman Wibowo)

Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Palembang Jaya, Abdul Rizal menambahkan, pihaknya masih berupaya melakukan tracing dengan masif mengingat masih ditemukannya kasus positif COVID-19 yang terjadi di kawasan pasar. 

"Tetap kita cari siapa yang pertama kali menularkan atau kontak dengan pasien positif sebelumnya. Baru akan dilakukan tracing dan terus berlanjut ke yang lainnya," tambah dia.

3. Klaster muncul melalui hubungan kontak erat

2 Orang Positif dari Klaster Pasar Kebun Bunga PalembangIlustrasi pemeriksaan tes swab di Palembang (IDN Times/Dokumen BNI)

Menurut Wakil Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging (PIE) dari Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, dr Harun Hudari, potensi klaster di pasar dapat terjadi karena banyak orang tidak menerapkan protokol kesehatan. Usai dari pasar, orang tersebut kembali ke rumah dan menularkan hingga menimbulkan kelompok penyebaran COVID-19 baru.

"Arti klaster itu dibuktikan dengan hubungan. Misal, ibunya pernah ke pasar ternyata positif lalu anaknya yang di rumah ikut kena. Artinya ada klaster baru dari penularan di pasar. Jadi klaster ini dibuktikan hubungannya dengan kontak yang jelas," tandas dia. 

Baca Juga: 3 Bulan Berjuang, Prabumulih Bisa Bebas dari COVID-19

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya