Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Jembatan Nyaris Ambruk, Warga Seberangi Sungai dengan Batang Pisang

(Kondisi jembatan gantung di desa Sukaraja II Kecamatan Muaradua, Kabupaten OKU Selatan yang nyaris ambruk) IDN Times/Istimewa

OKU Selatan, IDN Times - Jembatan gantung yang berada di Desa Sukaraja II Kecamatan Muaradua, Kabupaten OKU Selatan, Sumatra Selatan (Sumsel), menjadi sorotan karena nyaris ambruk diterjang arus Sungai Selabung yang deras.

Pemerintah Desa Sukaraja II melarang warga mengakses jembatan sepanjang 165 meter untuk beraktivitas keluar dan masuk desa. Padahal selama ini jembatan tersebut merupakan akses utama bagi penduduk.

1. Sebanyak 1.080 penduduk desa kini terisolasi

(Kondisi jembatan gantung di desa Sukaraja II Kecamatan Muaradua, Kabupaten OKU Selatan yang nyaris ambruk) IDN Times/Istimewa

Kepala Desa Sukaraja II, Sarnubi mengatakan, hampir ambruknya pondasi jembatan tersebut diakibatkan gerusan air sungai di bawahnya.

"Penduduk desa kita ini memiliki 267 Kepala Keluarga dengan 1.080 jiwa. Warga yang hendak keluar desa harus memutar melalui jalan alternatif, yakni melalui Desa Gedung Lepihan dengan jarak lebih kurang mencapai satu jam," ujarnya, Selasa (26/7/2022).

2. Warga nekat seberangi sungai gunakan batang pisang

(BPBD OKU Selatan saat meninjau lokasi jembatan gantung yang nyaris ambruk) IDN Times/Istimewa

Ia menambahkan, jembatan gantung sepanjang 165 meter ini baru dibangun di tahun 2015 dan sempat direnovasi pada 2018.

"Kondisi kemiringan dan tiang penyangga sudah patah sehingga membuat warga takut untuk melintas. Masih ada yang nekat menerobos dan menyeberangi sungai menggunakan lanting bambu dan batang pisang ketimbang memutar jauh ke jalan alternatif," ungkapnya.

3. Bupati pastikan bangun jembatan baru empat bulan ke depan

( Bupati OKU Selatan Popo Ali Martop saat meninjau langsung jembatan gantung yang nyaris ambruk) IDN Times/Istimewa

Bupati OKU Selatan, Popo Ali Martopo, telah meninjau langsung jembatan gantung yang rusak tersebut pada Senin (25/7/2022). Settibanya di lokasi, Popo langsung berkoordinasi dengan pemerintah desa terkait kronologis jembatan gantung yang nyaris ambruk tersebut.

"Saat ini kita fokus pada pengamanan jembatan agar tidak dilewati warga, menyediakan posko di lokasi, serta menyediakan alat transportasi berupa perahu karet dan rakit," ujar Popo.

Popo menjanjikan jika pihaknya segera membangun jembatan baru. Hanya saja, hal itu baru bisa terealisasi paling cepat empat bulan lagi.

"Untuk mengurangi risiko berbahaya, masyarakat setempat melintasi jembatan dan menyeberangi sungai di lokasi akan dipasang papan imbauan akses alternatif di Desa Gedung Wani," tutupnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deryardli Tiarhendi
Yuliani
Deryardli Tiarhendi
EditorDeryardli Tiarhendi
Yuliani
EditorYuliani
Follow Us