Siswa SMA di Klungkung Gantung Diri, WA Ayahnya 1 Jam Sebelum Tragedi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Klungkung, IDN Times - PMS (15), remaja asal Karangasem ditemukan tewas gantung diri di garasi rumahnya daerah Kelurahan Semarapura Kauh, Klungkung, Rabu (17/7). Sebelum mengakhiri hidup, PMS sempat mengirimkan pesan WhatsApp ke ayahnya, yang meminta agar segera dijemput di Klungkung.
1. PMS dulunya seorang pengungsi saat Gunung Agung erupsi
Pamannya, KA, menjelaskan PMS itu dulunya pengungsi saat Gunung Agung erupsi dan menetap di Klungkung. PMS tinggal seorang diri di rumah tersebut karena mengenyam pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) daerah Klungkung.
"Dua tahun terakhir ini, keponakan saya tinggal sendiri di Klungkung. Kedua orangtuanya di Karangasem," jelas KA saat dikonfirmasi, Kamis (18/7).
Baca Juga: Waspada, 5 Jenis Psikologi Orang yang Berpotensi Melakukan Bunuh Diri
2. Ia kirim pesan WhatsApp ke ayahnya sebelum gantung diri
Sebelum mengakhiri hidup, PMS diketahui mengirimkan pesan WhatsApp. Isinya ia meminta sang ayah, IWP, untuk menjemputnya di rumah Klungkung dengan membawa seorang sopir. Ia juga melarang ayahnya untuk memberitahukan perihal ini ke ibu.
Membaca pesan tersebut, IWP tanpa pikir panjang bergegas menuju rumahnya di Klungkung. Ketika tiba, ia melihat anaknya sudah tergantung tidak sadarkan diri di garasi rumah dengan seutas selendang.
Ayah langsung melarikannya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Klungkung karena tubuh putranya masih terasa hangat. Namun sampai di RSUD Klungkung, nyawa siswa kelas XII ini sudah tidak tertolong.
3. Tidak punya masalah dengan keluarga. PMS termasuk anak pendiam
KA menjelaskan, sebelum nekat mengakhiri hidup, tidak ada sama sekali PMS berseteru bersama keluarganya. Bahkan komunikasinya biasa. Orangtuanya juga tidak pernah mengekang PMS untuk urusan apapun
"Setahu saya tidak ada masalah apa-apa antara PMS dan keluarganya. Hanya saja memang keponakan saya ini orangnya pendiam," jelas Artawan.
Saat ini prosesi pengabenan PMS menunggu keputusan desa adat. Mengingat PMS meninggal karena tidak wajar (ulahpati).
4. Isi pesan WhatsApp sebelum kematiannya
Pesan WhatsApp itu dikirim ke ponsel ayahnya pukul 07.09 Wita. Sedangkan ayahnya menemukan ia sudah tergantung sekitar pukul 08.00 Wita. Ayahnya tidak menyangka jika hal ini terjadi pada anaknya.
Berikut ini isi pesan WhatsApp tersebut yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia:
Pak cari PMS (Nama disamarkan) ke klungkung
Tapi jangan ke sini sendirian
Ajak karyawan bapak yang cowok biar ada yang nyetir
Bapak jangan ngomong apa-apa dulu di rumah
Pokoknya bapak ke sini dulu
PMS (Nama disamarkan) sekarang di klungkung
Jangan ajak mama ke sini
Nanti jangan ajak PMS (Nama disamarkan) ke mana-mana lagi
Langsung ajak PMS (Nama disamarkan) ke Sogra (Nama banjar)
Makanya bapak harus mengajak karyawan bapak biar ada yang nyetir
Bapak tidak perlu nelpon apa-apa lagi, semua akan sia-sia
Pokoknya bapak ke sini, cari PMS (Nama disamarkan) di rumah klungkung.
Baca Juga: Mengenal Borderline Personality Disorder, Sebabkan Perilaku Bunuh Diri