Satgas COVID-19: Tidak Boleh Langsung Buka Sekolah Tanpa Simulasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, mengatakan bahwa kebijakan untuk membuka sekolah kembali tatap muka di tengah pandemik virus corona harus melalui proses yang telah ditentukan, salah satunya adalah simulasi.
Hal itu disampaikan Wiku dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (20/8/2020).
1. Pembukaan sekolah di zona hijau dan kuning harus melewati prakondisi
Wiku menyampaikan, kebijakan kembali membuka pendidikan tatap muka, khususnya di zona hijau dan kuning harus melalui beberapa tahap. Tahap pertama yaitu harus melalui proses prakondisi.
"Ada timing, ada prioritas dan itu harus dilakukan simulasi dan koordinasi pusat dan daerah, serta monitoring evaluasi," tutur Wiku.
Baca Juga: Baru Dua Hari Dibuka, Sekolah di Kota Serang Kembali Ditutup
2. Pembukaan pendidikan tatap muka harus disetujui orangtua murid, sekolah, dan pendukung infrastruktur sekolah
Editor’s picks
Selain itu, pembukaan kembali sekolah tatap muka harus melalui persetujuan dari orang tua murid, sekolah, dan juga seluruh pendukung infrastruktur untuk sekolah. Persetujuan itu diberikan apabila kondisi dirasa sudah aman.
"Itu dirasa aman dan sudah disimulasikan, harusnya bisa berjalan dengan aman dan bila tidak, itu juga bisa dilakukan penghentian sementara," ucap Wiku.
3. Wiku meminta sekolah bertanggung jawab terapkan protokol jika kembali tatap muka
Untuk simulasi protokol kesehatan, Wiku menyampaikan beberapa sekolah sudah melaporkan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Ia pun meminta sekolah-sekolah yang akan membuka pendidikan tatap muka kembali untuk bertanggung jawab sepenuhnya dengan menerapkan protokol kesehatan
"Kami mohon kepada sekolah-sekolah bertanggung jawab dalam membuka fasilitas sekolahnya dan selalu melaporkan kepada Satgas pusat, sehingga kita bisa selalu memonitor apabila perlu bantuan," kata dia.
Baca Juga: DPR ke Mendikbud: Pembukaan Kembali Sekolah Tidak Boleh Sembarangan