Prabowo Tepis Narasi Penusukan Wiranto Adalah Rekayasa 

Prabowo juga tak melihat BIN telah kecolongan

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menepis narasi yang menyebut penusukan yang dialami oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto adalah sebuah rekayasa. Pernyataan Prabowo itu disampaikan usai ia bertemu dengan Presiden Joko "Jokowi" Widodo di Istana Negara pada Jumat (11/10). 

"Beliau senior saya. Saya tidak melihat ada rekayasa tadi ada sembilan orang dokter yang merawat, saya tidak melihat (ada rekayasa)," kata Prabowo pada Jumat malam kemarin ketika menjenguk Wiranto di RSPAD Gatot Subroto. 

Ia juga menyebut kekerasan seperti yang dialami oleh Wiranto bukan bagian dari budaya Bangsa Indonesia. Lalu, apakah Prabowo sempat berkomunikasi dengan Wiranto ketika berada di rumah sakit?

1. Saat Prabowo tiba, Wiranto sedang tertidur

Prabowo Tepis Narasi Penusukan Wiranto Adalah Rekayasa ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Ditemui media pada Jumat malam kemarin, Prabowo mengatakan ketika ia tiba, Wiranto sedang tertidur. Namun, ia sempat bertemu dengan tim dokter yang merawat Wiranto dan istrinya. 

"Alhamdulilah, kondisinya stabil. Mudah-mudahan cepat baik, kita doakan semuanya. Kita prihatin dengan aksi-aksi semacam itu, bukan budaya kita. Kita harus hindari segala bentuk kekerasan," kata Prabowo seperti dikutip dari kantor berita Antara kemarin. 

Prabowo juga berjanji akan kembali datang dan menjenguk Wiranto ketika ia bangun. 

Baca Juga: Imbas Penusukan Wiranto, Anak Pelaku Penusuk Dibawa oleh Polwan

2. Prabowo mendapat penjelasan tusukan yang diterima Wiranto mengenai bagian usus

Prabowo Tepis Narasi Penusukan Wiranto Adalah Rekayasa IDN Times/Dini Suciatiningrum

Dari penjelasan dokter, Prabowo diinformasikan tusukan yang dialami Wiranto hingga mengenai bagian usus. Alhasil, harus dilakukan operasi. 

"Iya, itu penjelasan yang saya terima dari para dokter," tutur dia. 

Hal itu dikonfirmasi oleh Tenaga Ahli Menkopolhukam, Agus Zaini melalui keterangan tertulis pada Jumat kemarin. Dalam operasi yang dilakukan oleh tim medis, dokter memotong usus halus Wiranto karena luka tusuk sudah mencapai organ pencernaan. 

"Begitu tiba di RSPAD, (Pak Wiranto) langsung ditangani secara intensif dan dokter memutuskan untuk mengambil tindakan operasi di perut lantaran akibat tusukan ditemukan luka di bagian usus halus, sehingga ususnya harus dipotong sepanjang 40 centimeter," kata Agus. 

Hingga saat ini, Wiranto masih berada di ruang ICU. 

3. Prabowo mengutuk semua bentuk radikalisme dan terorisme

Prabowo Tepis Narasi Penusukan Wiranto Adalah Rekayasa IDN Times/Axel Jo Harianja

Dalam pernyataannya kemarin, Prabowo juga menyampaikan ia mengutuk semua bentuk radikalisme, terorisme, dan kekerasan. Ia mengatakan semua bentuk tindakan dan paham itu tidak boleh dibiarkan hidup di Indonesia. 

"Kita harus selesaikan semua perbedaan dengan kesejukan, musyawarah mufakat yang dilakukan di ruangan, kalau perlu sampai pukul-pukul meja namun gak boleh ada penyelesaian dengan kekerasan. Itu dari dulu saya tidak mau, saya kita harus bersatu menghadapi bentuk-bentuk seperti ini," kata Prabowo. 

Ia pun turut mengimbau tokoh agama agar mengajak warga menghindari perilaku tindak kekerasan. Ia pun juga tidak menyebut intelijen kecolongan melalui peristiwa teror yang dialami oleh Wiranto. 

"Namanya juga musibah, aksi-aksi seperti ini liar sangat sulit untuk dicegah," kata dia lagi. 

Baca Juga: Penusukan Wiranto Disebut Rekayasa, Begini Reaksi Humas Polri

Topik:

Berita Terkini Lainnya