Korban Virus Corona Transit 2 Jam di Bali, Bandara Dipantau 14 Hari

Pihak berwenang periksa penumpang lain dan petugas bandara

Jakarta, IDN Times - Penumpang Emirates Airlines yang terinfeksi virus corona dengan rute penerbangan dari Dubai menuju Auckland, Selandia Baru, diketahui sempat turun pesawat dan transit di Bali selama lebih kurang dua jam.

Dilansir dari The Sydney Morning Herald danThe Age , dokter bandara di Kantor Kesehatan Bandara Denpasar, Bali, I Made Sudarsana menyebutkan, penumpang tersebut sempat memasuki aula terminal bandara untuk memproses penerbangan selanjutnya.

Tidak disebutkan dalam pemberitaan apakah ada pemeriksaan jelas terhadap penumpang lain yang berada satu pesawat dengan penderita virus corona itu, begitu juga dengan sejumlah pihak yang melakukan kontak dengan penumpang tersebut.

Baca Juga: Selandia Baru Umumkan Virus Corona Pertama, Korban Masuk Lewat Bali

1. Penumpang berusia sekitar 60 tahun itu tiba di Bali dengan mengenakan masker

Korban Virus Corona Transit 2 Jam di Bali, Bandara Dipantau 14 Hari(Penumpang beraktivitas di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten) ANTARA FOTO/Fauzan

Penumpang perempuan berusia sekitar 60 tahun itu dinyatakan positif mengidap virus corona Covid-19. Tiba di Bali, menurut Sudarsana, penumpang tersebut diketahui telah mengenakan masker.

"Dia (penumpang) melewati terminal hall, di mana alat scanner dapat memindai gejala (demam) yang dialaminya," kata Sudarsana seperti dikutip dari The Sydney Morning Herald, Sabtu (29/2).

2. Kejadian ini timbulkan pertanyaan, bagaimana kondisi penumpang lain dan petugas bandara Denpasar?

Korban Virus Corona Transit 2 Jam di Bali, Bandara Dipantau 14 HariIDN Times/Sukma Shakti

Kejadian ini menimbulkan pertanyaan tentang kondisi penumpang lainnya dan juga petugas bandara Denpasar. Sebab, hingga saat ini, Indonesia tercatat masih negatif terkonfirmasi virus corona di tengah mewabahnya virus berbahaya ini.

Disebutkan dalam pemberitaan, pihak bandara menyiapkan petugas untuk menangani kasus tersebut yang dilengkapi dengan alat perlindungan diri yang lengkap. Selain itu, hand senitiser juga disediakan di terminal hall untuk dapat digunakan semua orang.

3. Pemerintah langsung ambil tindakan, termasuk memeriksa penumpang lain dan petugas bandara

Korban Virus Corona Transit 2 Jam di Bali, Bandara Dipantau 14 HariFoto hanya ilustrasi. (ANTARA FOTO/Wira Suryantala)

Terkait hal ini, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono mengatakan, Pemerintah Indonesia dan Dinas Kesehatan Provinsi Bali bersama instansi terkait tengah mengambil tindakan berkaitan dengan pemberitaan tersebut.

"Sedang melakukan konfirmasi kepada beberapa pihak yang berkaitan dengan pemberitaan tersebut," kata Anung saat dihubungi IDN Times, Sabtu (25/2).

Tidak hanya itu, pihak berwenang juga telah telah memeriksa penumpang lain dan petugas Bandara Denpasar. "Ada tapi tidak untuk dilaporkan ke media," kata Anung.

Menurut dia, langkah tersebut dilakukan sebagai bagian dari surveilans aktif dengan memperhatikan banyak faktor.

"Bukan hanya aspek dugaan penularan penyakit dan atau kontak terhadap kasus," kata dia lagi.

4. Pemerintah RI berkomunikasi dengan Pemerintah Selandia Baru untuk melacak nama penumpang penderita virus corona

Korban Virus Corona Transit 2 Jam di Bali, Bandara Dipantau 14 HariIlustrasi pasien terjangkit virus corona. IDN Times/Mia Amalia

Menurut Anung, pemerintah hingga kini masih terus melakukan kontak dengan Kementerian Kesehatan Selandia Baru guna mendapat identitas penumpang yang terinfeksi virus corona, dalam rangka shaping tracing contact dari 99 penumpang yang transit di Denpasar, Bali.

Dalam pemberitaan di The Sydney Morning Herald dan The Age, Sekretaris Direktorat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto, mengatakan pihak berwenang belum memulai pelacakan kontak untuk menentukan siapa saja yang melakukan kontak dengan penumpang wanita penderita virus corona asal Selandia Baru, saat transit di Denpasar.

"Hingga saat ini kami belum menerima nama penumpang tersebut. Imigrasi harus memberikan nama untuk kami," kata Yurianto seperti dikutip dari The Sydney Morning Herald dan The Age.

"Kami telah meminta Bali untuk memantau bandara selama 14 hari berturut-turut dan melaporkan kepada kami setiap peningkatan yang signifikan dalam kasus-kasus seperti penyakit influenza dan pneumonia. Jika kami menerima nama penumpang tersebut, kami akan dapat fokus pada kontak melacak," lanjut dia.

https://www.youtube.com/embed/peYO9b8N3dA

Baca Juga: Ancaman Serius Virus Corona, Berbagai Agenda Dunia Dibatalkan

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya