Sambut New Normal, Benarkah Face Shield Lebih Baik daripada Masker?

Haruskah kita berganti ke face shield?

Belakangan ini, face shield menjadi salah satu barang yang paling banyak dicari oleh masyarakat. Data dari Google Trends menunjukkan bahwa pada 8 Juni 2020, pencarian “face shield” menempati posisi puncak dengan tingkat popularitas 100 (sangat populer). Tren tersebut pun terus meningkat mulai akhir Mei. 

Salah satu faktor kenapa barang ini menjadi populer berkaitan dengan mulai dibukanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta. Orang-orang yang harus kembali bekerja ingin mencari alat proteksi lain yang bisa menghindarkannya dari penularan COVID-19. 

Dilansir dari WebMD, bahkan banyak ahli yang beranggapan bahwa kehadiran face shield mungkin akan menggantikan masker kain yang selama ini kita pakai. Padahal masker adalah alat proteksi diri yang wajib digunakan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan lembaga-lembaga lainnya. 

Nah, sebelum kamu membuang maskermu dan menggantinya dengan face shield, sebaiknya simak ulasan berikut ini. Apakah plastik penutup muka ini bisa benar-benar diandalkan?

Baca Juga: 5 Langkah DIY Face Shield Termudah, Cuma Pakai Tiga Bahan!

1. Face shield awalnya digunakan oleh tenaga medis

Sambut New Normal, Benarkah Face Shield Lebih Baik daripada Masker?businessinsider.my

Face shield bukanlah alat baru dalam dunia medis. Para tenaga medis selalu menggunakannya sebagai alat pelindung diri (APD) ketika menangani pasien dengan gejala COVID-19. Sebab bagi tenaga medis, masker saja tak cukup mengingat mereka melakukan kontak dekat dengan pasien.

Face shield digunakan karena mampu melindungi area yang tak dapat dijangkau oleh masker, yakni mata dan wajah bagian atas. Selain itu, penularan COVID-19 di area rumah sakit sedikit berbeda dengan lingkungan lain. Virus dapat hadir di udara beraerosol sehingga tenaga medis memang memerlukan perlindungan ekstra. 

Karena tak butuh bahan yang spesifik, face shield dapat dijiplak dengan mudah. Masyarakat dapat mengenakannya tanpa khawatir menghabiskan stok untuk tenaga medis. Itulah kenapa kini kamu bisa membeli face shield di berbagai e-commerce dengan harga yang terjangkau. 

2. Kelebihan face shield yang tak dimiliki masker

Sambut New Normal, Benarkah Face Shield Lebih Baik daripada Masker?thelist.com

Banyak orang yang mengeluhkan bahwa masker membuatnya sesak napas, kacamata mengembun, serta panas. Keluhan tersebut dapat dieliminasi ketika kita menggunakan face shield. Dilihat dari bentuknya saja, alat pelindung ini memiliki jarak dengan wajah sehingga kita tak akan merasa panas dan sesak saat menggunakannya. 

Kemudian, dilansir dari JAMA Network, face shield juga unggul dalam hal ketahanan. Kita dapat menggunakannya berulang kali. Cara membersihkannya pun mudah, hanya perlu air, sabun, atau cairan disinfektan. 

Komunikasi antar manusia pun cenderung lebih mudah ketika kita mengenakan face shield. Orang lain dapat membaca gerak bibir dan ekspresi tanpa terhalangi. Makan dan minum pun dapat dilakukan tanpa harus membuka plastik tersebut.

Baca Juga: Masker Kamu Bau Tak Sedap? Ini Alasan dan Penjelasan Ilmiahnya!

3. Lalu bagaimana dengan efektivitasnya?

Sambut New Normal, Benarkah Face Shield Lebih Baik daripada Masker?gannett-cdn.com

Sekarang kita memasuki bagian yang paling penting, yakni efektivitas dari face shield. Apakah alat pelindung ini bisa menghindarkan kita dari paparan virus corona atau SARS-CoV-2?

Jurnal dari J Occup Environ Hyg tahun 2014 yang berjudul "Efficacy of Face Shields Against Cough Areosol Droplets from a Cough Simulator" membahas hal ini. Penelitian tersebut dilakukan dalam skala kecil di lingkungan rumah sakit untuk mengukur bagaimana face shield bisa melindungi tenaga medis dari virus flu. Bagaimana hasilnya?

Dalam simulasi, face shield mampu mengurangi paparan virus secara langsung sebesar 96 persen ketika seseorang berada dalam jarak 45 sentimeter dari sumber batuk. Ketika simulasi ini diulang dalam jarak physical distancing yang disarankan, yakni sekitar 183 sentimeter, virus yang kemungkinan dihirup oleh penggunanya dapat berkurang hingga 92 persen. 

Namun studi ini menunjukkan hasil yang berbeda ketika virus dilepaskan dalam udara yang beraerosol, seperti di lingkungan rumah sakit. Face shield hanya bisa memblokir virus sebanyak 68 persen. 

Lalu apa arti dari studi ini? Walaupun studi ini sebenarnya bukan ditujukan secara spesifik untuk COVID-19, hasil masih bisa diaplikasikan. Ini artinya, face shield memang bisa mengurangi risiko paparan virus ketika kita berada di ruang publik. Akan tetapi, masih ada pertimbangan yang harus kamu ketahui. 

4. Sayangnya, face shield tidak bisa sepenuhnya melindungi kita dari COVID-19

Sambut New Normal, Benarkah Face Shield Lebih Baik daripada Masker?freepik.com

Hasil dari studi tersebut memang menakjubkan. Ternyata face shield benar-benar bekerja. Akan tetapi, kamu harus tahu alat pelindung ini masih memiliki celah. 

Pertama, belum ada penelitian yang bisa menjawab apakah face shield bisa mengurangi penyebaran COVID-19 ketika digunakan oleh orang yang terinfeksi. Kedua, bagaimana dengan orang tanpa gejala, apakah kita bisa mencegah penularan dari mereka hanya berbekal face shield? 

Selain itu, jika diperhatikan, face shield tidak sepenuhnya melindungi wajah kita. Masih ada celah di bagian bawah dan samping kanan kiri. Ini artinya, alat tersebut tidak bisa menyediakan apa yang kita dapatkan saat menggunakan masker, yaitu proteksi penuh untuk hidung dan mulut. 

Bahkan National Center for Biotechnology Information (NCBI), badan yang menyediakan informasi kesehatan di Amerika Serikat mengatakan bahwa face shield tidak bisa dijadikan sebagai pengganti masker karena alasan-alasan di atas.

5. Kita sebaiknya tetap memakai masker bersamaan dengan face shield

Sambut New Normal, Benarkah Face Shield Lebih Baik daripada Masker?healthshots.com

Melalui pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa face shield memang bisa bekerja dalam mengurangi risiko paparan COVID-19. Alat ini bahkan bisa melindungi area wajah yang tak dapat dijangkau oleh masker. Sayangnya, kita tak bisa sepenuhnya mengandalkannya. Masih ada celah dan ketidakpastian yang perlu dipertimbangkan.

Jika ingin proteksi yang lebih kuat, kita sebaiknya mengenakan face shield bersamaan dengan masker. Jadi, mulut dan hidung tertutup rapat serta area sekitar mata juga terlindungi. 

Terlebih lagi, saat ini penggunaan masker menjadi suatu kewajiban. Ada sejumlah wilayah yang memberlakukan sanksi berupa denda bagi siapapun yang tidak mengenakan masker di tempat publik. 

Nah, semoga pembahasan ini bisa menjadi pertimbanganmu, ya. Jangan lupa tetap menjaga kesehatan dan rajin membersihkan diri!

Pembaca bisa membantu kelengkapan perlindungan bagi para tenaga medis dengan donasi di program #KitaIDN: Bergandeng Tangan Melawan Corona di Kitabisa.com (http://kitabisa.com/kitaidnlawancorona)

Baca Juga: Pakar Korea Selatan Ungkap Cara Mereka Tangani COVID-19 Tanpa Lockdown

Topik:

  • Izza Namira
  • Bayu D. Wicaksono
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya