Ketua KPK: Berani Korupsi Sama dengan Mengkhianati Pancasila

Takut korupsi sebagai esensi sila pertama Pancasila

Jakarta, IDN Times - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengingatkan esensi nilai-nilai Pancasila dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Ia menyebut tindak korupsi sama saja dengan mengkhianati nilai Pancasila.

“Ingat, berani korupsi sama saja berani mengkhianati nilai-nilai dari setiap butir dari yang ada di dalam Pancasila,” kata Firli dalam keterangan tertulis, Senin (1/6).

1. Pengamalan nilai Pancasila menjauhkan tindak korupsi

Ketua KPK: Berani Korupsi Sama dengan Mengkhianati Pancasila(Pimpinan KPK Alexander Marwata membacakan status dua tersangka korupsi Muara Enim) Dokumentasi KPK

Bagi KPK, kata Firli, Hari Lahirnya Pancasila perlu dimaknai dalam upaya pemberantasan korupsi, yang semestinya menjadi perhatian serius oleh seluruh anak bangsa. Karena menurut dia, korupsi jelas sangat menyalahi prinsip-prinsip dasar Pancasila.

“Hanya dengan mengamalkan sila-sila dari Pancasila, ‘hunusan bilah’ pedang antikorupsi mampu melesat cepat, tertuju menusuk, dan mematikan detak jantung laten korupsi,” ujar dia.

Baca Juga: Hari Pancasila, Sejarah yang Hilang Selama Era Presiden Soeharto

2. Takut korupsi sebagai esensi sila pertama Pancasila

Ketua KPK: Berani Korupsi Sama dengan Mengkhianati PancasilaKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat menyatroni kantor pengacara Rahmat Santoso and Partner, Selasa (25/2). IDN Times/ Dok Istimewa

Firli mengatakan, sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, memiliki esensi agar semua takut dan terhindar dari niat serta godaan untuk berperilaku koruptif.

“Mampu menjaga pribadi untuk tidak berperilaku koruptif karena takut akan dosa, menjadikan kita manusia yang adil dan beradab, sesuai sila kedua Pancasila,” ujar dia.

3. Firli mengajak masyarakat melawan korupsi

Ketua KPK: Berani Korupsi Sama dengan Mengkhianati PancasilaKetua KPK Firli Bahuri saat diwawancara di Hotel Shangri-La Surabaya, Rabu (4/3). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Lebih lanjut, Firli menerangkan, semangat dan implementasi esensi sila pertama dan kedua Pancasila, dapat menjadi tujuan sila ketiga, Persatuan Indonesia, dalam mengentaskan budaya korupsi yang telah mengakar kuat di negeri ini.

“Tentunya perang melawan laten korupsi ini, harus dipimpin dengan penuh hikmat dan kebijaksanaan, sebagaimana esensi dari sila keempat Pancasila,” ujar dia.

Sirnanya korupsi di Indonesia, menurut Firli, tentunya menjadi harapan dan cita-cita bersama demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, yang termaktub dalam sila kelima Pancasila.

“Kita jangan hanya memperingati hari lahirnya Pancasila, dengan ceremony tahunan seperti tahun-tahun sebelumnya, apalagi dengan hingar-bingar perayaan di tengah situasi dan kondisi pandemik COVID-19,” kata dia.

4. KPK bekerja sama dengan MPR membumikan nilai-nilai Pancasila

Ketua KPK: Berani Korupsi Sama dengan Mengkhianati PancasilaKetua MPR Bambang Soesatyo (Dok.Bambang Soesatyo)

Baru-baru ini, KPK telah membangun kerja sama dengan beberapa lembaga tinggi negara, salah satunya dengan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), untuk membumikan nilai-nilai Pancasila dalam upaya pemberantasan korupsi di bumi pertiwi ini.

“Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa serta rakyat Indonesia, merupakan nilai-nilai luhur yang digali dari budaya bangsa. Pancasila tidak hanya dijadikan untuk hafalan semata, tetapi amalkanlah nilai-nilai luhur yang ada di Pancasila,” ujar Firli.

Baca Juga: Peringati Hari Pancasila, Jokowi: Pandemik Menguji Daya Juang Kita

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya