Mundur dari Sekjen PSSI, Ratu Tisha Ditawari Jadi Manajer Sriwijaya FC

Ratu Tisha belum menjawab ajakan manajemen Sriwijaya FC

Jakarta, IDN Times - Usai mundur dari Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria langsung mendapatkan tawaran menarik. Dirinya diminta manajemen Sriwijaya FC melalui perusahaan yang menaunginya, yakni PT. SOM, untuk mengisi jabatan sebagai Manager Sriwijaya FC.

Tawaran tersebut langsung diunggah melalui instagram resmi klub pada Selasa (14/4). "Ratu Tisha yang baru saja mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Sekjen PSSI diminta manajemen PT SOM untuk mengisi jabatan sebagai manajer Sriwijaya FC," tulis keterangan dari unggahan Sriwijaya FC.

1. Sriwijaya FC menawarkan posisi manajer melalui media sosial

Terang saja, hal itu membuat netizen banyak menyerbu akun Sriwijaya FC tersebut. Bahkan, beberapa pendukungnya menyatakan setuju jika perempuan lulusan ITB Jurusan Matematika tersebut bisa menjadi manajer tim Sriwijaya FC dalam mengarungi Liga 2.

Bahkan, admin dari medsos Sriwijaya FC berani menjawab pertanyaan warganet tanpa ragu. Menurutnya, Ratu Tisha sudah resmi bakal menjadi Manajer Laskar Wong Kitu musim ini.

Namun demikian, hal itu belum dikonfirmasi langsung oleh Ratu Tisha. Hingga berita ini diturunkan, mantan orang nomor satu Labbola itu belum menyatakan siap untuk pindah ke Sriwijaya FC.

2. Ratu Tisha sempat dikritisi oleh anggota DPR Komisi X

Mundur dari Sekjen PSSI, Ratu Tisha Ditawari Jadi Manajer Sriwijaya FCDok. PSSI

Sebelumnya, Ratu Tisha memilih untuk mundur dari Kursi Sekjen PSSI pada Senin (13/4). Namun, belum jelas alasan di balik pengunduran diri perempuan asal Jakarta 34 tahun silam itu.

Tapi sebelum dia mundur, Ratu Tisha sempat mendapatkan kritikan pedas dari Anggota DPR RI Komisi X , Djohar Arifin. Menurutnya, banyak tanggung jawab yang dianggap overlaping dalam pekerjaan yang dilakukan Ratu Tisha sebagai Sekjen PSSI.

Contohnya seperti keputusan Ratu Tisha untuk menunda laga leg kedua final Piala Indonesia 2018 yang patut dipertanyakan. Sebab, Mantan Ketum PSSI itu menganggap hal itu bukan sepenuhnya wewenang Sekjen, terlebih pihak keamanan setempat kala itu memberikan jaminan laga bisa dijalankan.

Selain itu, Johar juga mempermasalahkan dirinya yang merasa tidak dilayani ketika SEA Games 2019 di Manila.

3. Ratu Tisha mengumumkan pengunduran diri dari kursi Sekjen PSSI melalui media sosial pribadinya

Ratu Tisha mengumumkan pengunduran diri sebagai Sekjen melalui unggahan di media sosial pribadinya. Berikut keterangan dari unggahan di instagramnya itu.

Dear friends, Hari ini melalui surat, saya telah resmi mengundurkan diri dari posisi Sekretaris Jenderal PSSI. Saya bersyukur pernah meraih kesempatan bekerja untuk melayani Anggota PSSI, pemain, pelatih, wasit, match commissioner, instruktur, dan para pecinta sepak bola sejak 17 Juli 2017," tulis Ratu Tisha dalam unggahannya itu. ⠀ ⠀

Perempuan kelahiran Jakarta 33 tahun silam itu melanjutkan, jika dirinya sangat senang bisa bersama-sama kita telah memeriahkan kursus kepelatihan dan perwasitan di berbagai provinsi, memutar rantai kompetisi amatir dan elite usia muda, membangun kerja sama dengan federasi kelas dunia, menghidupkan lini usaha kreatif, mengibarkan kembali sepak bola putri, dan puncaknya adalah terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

"Sebuah kebanggaan yang tak dapat terwujud tanpa dukungan pengurus & anggota PSSI, pemerintah, dan stakeholder sepak bola, termasuk kamu; setiap individu yang sedang mendengarkan pesan ini. Jangan pernah berhenti untuk mendukung sepak bola Indonesia," ujar perempuan lulusan ITB itu.

"Yakinlah selalu ada harapan bagi yang berdoa, selalu ada waktu yang tepat bagi yang bersabar & selalu ada jalan bagi yg tidak pernah lelah berusaha. Pada suatu kesempatan dengan para sahabat, saya pernah berkata, hati saya, kalau dibelah, isinya hanya sepak bola," lanjut dia.

Baca Juga: Jarang Diketahui! Inilah 8 Fakta Ratu Tisha Sekjen Wanita Pertama PSSI

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya