Wabah Babi Afrika di Sumut, Ini Jurus Mentan Atasi Kasus Tersebut
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wabah demam Babi Afrika tengah menjangkiti Indonesia. Upaya pencegahan tengah dilakukan pemerintah agar wabah tersebut tidak semakin menyebar.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, mengatakan bahwa pemerintah akan mengisolasi daerah yang sudah terjangkit oleh wabah tersebut. Isolasi itu dilakukan agar wabah tidak kian menyebar.
"Salah satunya dengan mengisolasi daerah yang terjangkit sangat total. Kemudian daerah lain harus sangat rutin tiap hari harus cek apakah ada virus yang menyangkut. Tapi isolasi yang paling penting isolasi untuk dia keluar wilayah itu yang kita perketat," ujarnya di Jakarta, Rabu (25/12).
1. Mentan perintahkan daerah lakukan pengendalian
Syahril menyampaikan, pihaknya telah memerintahkan pemerintah daerah (Pemda) untuk melakukan pengendalian. Selain itu, pengamanan juga harus diperketat agar wabah tersebut tidak kian parah.
"Kami sudah lakukan pengendalian secara maksimal dilakukan oleh para gubernur, para bupati dan jajaran pengaman yang ada. Tentu saja pengaman sesuai prosedur. Memang kita harus musnahkan di sana dan itu dalam proses," ungkapnya.
Baca Juga: Menkes Tak Terlalu Khawatirkan Penyebaran Flu Babi di Sejumlah Daerah
2. Wabah Babi Afrika tidak menyebar secara menyeluruh
Editor’s picks
Syahrul mengatakan, wabah tersebut hanya di beberapa wilayah Indonesia saja. Menurut Yasin, ada 16 wilayah yang terjangkit wabah tersebut.
Beberapa di antaranya kawasan Sumatera Utara yakni kabupaten/kota tertular yakni Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Karo, Toba Samosir, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Samosir, Simalungun, dan Medan.
"Jadi babi itu tidak menyeluruh seluruh Indonesia. Hanya ada di satu kabupaten yang paling tinggi," tuturnya.
3. Indonesia terima risiko larangan impor babi oleh Malaysia
Pemerintah Malaysia telah melarang peredaran babi dan produk turunannya sejak 13 Desember 2019 lalu. Pemerintah Malaysia juga melarang para pelancong membawa produk yang berbahan babi dari luar negeri ke negara itu.
Menurut Syahrul, hal itu menjadi risiko. Namun dia optimistis wabah Babi Afrika bisa segera ditangani.
"Itulah salah satu risiko kalau kita terjangkit. Maka saya tetapkan daerah khusus aja yang terjangkit itu yang harus dijawab," ujarnya.
Baca Juga: Selain Hog Cholera, Babi di Sumut Diindikasi Kena Demam Babi Afrika