Menkeu Beri Stimulus bagi Kelas Menengah, Voucher Makan dan Berwisata

Stimulus tambahan sektor pariwisata dan konsumsi ini 30,1 T

Jakarta, IDN Times - Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk menekan dampak virus corona (COVID-19). Hal itu dilakukan dampak secara sosial-ekonomi tidak semakin parah. Salah satu yang dilakukan adalah dengan menambah stimulus yang telah diberikan saat ini.

"Ke depan, mulai memikirkan untuk perluasan stimulus konsumsi kelas menengah, terutama akan sangat diperlukan kalau kuartal III akan ada pergerakan ekonomi, apalagi di kuartal IV," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, dalam video conference, Rabu (13/5).

1. Tambahan stimulus diberikan untuk kelas menengah berwisata hingga voucher makan

Menkeu Beri Stimulus bagi Kelas Menengah, Voucher Makan dan BerwisataIlustrasi insentif (IDN Times/Arief Rahmat)

Febrio mengatakan tambahan stimulus akan diberikan untuk sektor pariwisata dan konsumsi kelas menengah lainnya dengan nilai mencapai Rp30,1 triliun. Di sektor pariwisata, ada diskon tiket pesawat ke destinasi wisata, serta insentif pajak hotel/restoran sebesar Rp3,8 triliun.

Kemudian, di sektor perumahan akan, pemerintah akan memberikan bunga dan bantuan uang muka untuk MBR senilai Rp1,3 triliun. Terakhir, stimulus untuk penguatan aggregate demand berupa dukungan sektor pariwisata dan voucher makanan melalui online dengan total Rp25 triliun.

Insentif tersebut diharapkan dapat mendorong konsumsi rumah tangga yang tertekan akibat dampak COVID-19.

"Kalau kuartal III nanti sudah enggak sabar jalan-jalan, nanti sudah ada niat jalan-jalan, akan dibuat stimulus pariwisata, restoran, dan transportasi. Mudah-mudahan terlihat di kuartal III dan IV untuk mendorong konsumsi," jelas dia.

Baca Juga: Pemandu Wisata Sesalkan Insentif yang Tidak Kunjung Turun

2. Ada lima kelompok masyarakat Indonesia menurut Bank Dunia

Menkeu Beri Stimulus bagi Kelas Menengah, Voucher Makan dan BerwisataIDN Times/Bagus F

Kelompok tersebut yakni kelompok miskin dengan pengeluaran bulanannya kurang dari Rp354 ribu per bulan. Kelompok rentan adalah masyarakat yang berada di garis kemiskinan tetapi rentan untuk jadi miskin dengan pengeluaran antara Rp354 ribu hingga Rp532 ribu. Kelompok menuju kelas menengah adalah masyarakat yang masih belum aman meskipun tidak miskin atau rentan dengan pengeluaran antara Rp532 ribu hingga Rp1,2 juta.

Kelompok kelas menengah sudah aman secara ekonomi dan jauh dari miskin atau rentan dengan pengeluaran dari Rp1,2 juta hingga Rp6 juta. Sedangkan kelas atas adalah masyarakat yang paling sejahtera dengan pengeluaran lebih dari Rp6 juta per orang.

Klasifikasi kelas menengah juga dibagi dalam beberapa kelompok.
Rinciannya, untuk kelompok menengah poor middle atau pengeluran di bawah Rp1 juta per bulan, kelas menengah middle dengan pengeluaran antara Rp2 juta-Rp3 juta per bulan, kelas menengah upper middle dengan pengeluaran antara Rp3 juta-Rp5 juta per bulan.

Selanjutnya kelas menengah affluent dengan pengeluaran antara Rp5 juta-Rp7,5 juta per bulan dan elite dengan pengeluaran lebih dari Rp5 juta-Rp6 juta per bulan.

3. Sri Mulyani usul ke Presiden Jokowi, tukang bakso cs dapat keringanan kredit

Menkeu Beri Stimulus bagi Kelas Menengah, Voucher Makan dan BerwisataMenteri Keuangan Sri Mulyani, Mendikbud Nadiem Makarim dan Mendagri Tito Karnavian melakukan konferensi pers di Kementerian Keuangan. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan telah mengusulkan bantuan kepada Presiden dan Wakil Presiden, agar pekerja informal seperti tukang bakso mendapatkan bantuan.

"Kalau pedagang bakso ada dua yang kami usulkan di sidang kabinet, operasionalisasinya nanti kita harus pikirkan tantangannya. Karena ini berhubungan dengan data, dan menemukan di mana mereka sangat sulit, karena mereka bergerak ke mana-mana," kata dia dalam rapat kerja bersama anggota DPR, Rabu (6/5) malam.

Menurut Sri Mulyani, saat ini pemerintah tengah memikirkan skema bantuan untuk usaha ultra mikro informal, agar bisa masuk ke inklusi keuangan dan mendapatkan pinjaman.

"Kita mengusulkan mereka mendapat seperti UMi (Ultra Mikro informal), itu berarti pinjaman antara Rp5-Rp10 juta, khusus mereka ini dapat pinjaman seperti UMi dan otomatis dapat restrukturisasi enam bulan seperti grace period," ujar dia.

Baca Juga: Chatib Basri: Kelas Menengah Juga Perlu Dapat Bansos

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya