Pengamat: Bergabungnya Gerindra ke Koalisi untuk Amankan Logistik 2024

Prabowo harus bisa yakinkan pendukungnya agar tidak beralih

Jakarta, IDN Times - Partai Gerindra mulai melakukan safari politik ke sejumlah partai politik (parpol) pendukung Presiden Joko “Jokowi” Widodo seperti Nasdem dan Golkar.

Tidak hanya sampai di situ, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto juga mengaku akan melakukan silaturahmi ke sejumlah petinggi parpol koalisi pemerintah lainnya.

Baca Juga: Prabowo Subianto akan Hadiri Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden

1. Menjadi oposisi cenderung menderita dan dikerjain pemerintah

Pengamat: Bergabungnya Gerindra ke Koalisi untuk Amankan Logistik 2024IDN Times/Irfan Fathurohman

Menanggapi itu, pengamat politik Universitas Al-Azhar Ujang Komaruddin mengatakan, langkah yang tengah diambil oleh Gerindra saat ini antara lain sebagai upaya memperkuat logistik di Pemilu 2024 mendatang.

“Disitulah Gerindra ingin juga mencari logistik, punya kekuatan juga sehingga ingin sama pemerintah. Karena ketika parpol memilih untuk menjadi oposisi kan cenderung menderita, tidak ada jabatan, tidak ada kekuatan finansial dan cenderung dikerjain pemerintah,” kata Ujang saat dihubungi IDN Times, Rabu (16/10).

2. Mayoritas pendukung ingin Prabowo menjadi oposisi

Pengamat: Bergabungnya Gerindra ke Koalisi untuk Amankan Logistik 2024IDN Times/Debbie Sutrisno

Kendati demikian, Ujang juga mengingatkan bahwa mayoritas pendukung Gerindra menginginkan agar partai tersebut tetap konsisten berada di luar kekuasaan untuk mengawasi kerja-kerja pemerintah.

“Ya itulah yang harus dikalkulasi oleh Prabowo, karena 68 juta pendukung mereka ingin oposisi tapi partai kan butuh uang, butuh jabatan dan kekuasan. Disitulah berbeda pendapat dengan pendukungnya, karena besar kecil kekecewaan pendukungnya terhadap Gerindra pasti ada,” ujarnya.

3. Prabowo harus bisa meyakinkan pendukungnya bahwa koalisi merupakan jalan terbaik

Pengamat: Bergabungnya Gerindra ke Koalisi untuk Amankan Logistik 2024IDN Times/Imam Rosidin

Oleh sebab itu, kata Ujang, Prabowo harus secara gentle menyampaikan kepada para pendukungnya bahwa langkah yang diambil oleh Gerindra adalah demi kepentingan bangsa dan persatuan Indonesia. Mengingat saat ini, sambungnya, loyalis Prabowo tidak sebanyak pendukungnya ketika Pemilu 2019 lalu.

“Yang loyalis kan jumlahnya tidak banyak. Itu yang harus dilakukan bahwa ada kepentingan besar yang mudaratnya lebih kecil. Ini yang harus dijelaskan kepada para pendukungnya, karena bagaimana pun jangan sampai publik melihat bahwa merapatnya Gerindra hanya pragmatisme politik. Itu yang akan tentu melukai dukungan, (pendukung) itu malah akan lari,” jelasnya.

4. Sebelumnya, Prabowo sudah bertemu Ketum Nasdem dan Golkar

Pengamat: Bergabungnya Gerindra ke Koalisi untuk Amankan Logistik 2024IDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Sebelumnya, pada Minggu (13/10) lalu, Prabowo untuk pertama kalinya bertemu dengan parpol koalisi Jokowi yaitu Nasdem. Ketua Umum Nasdem Surya Paloh mengatakan, tidak ada masalah jika Gerindra masuk ke dalam koalisi.

“Mana ada masalah buat saya? Ini masalahnya artinya di dalam suatu semangat konstitusi kepentingan dalam kepentingan nasional. Kita yakin Pak Prabowo bergabung dalam koalisi pemerintahan ini, kita memiliki keyakinan, apa yang jadi masalah?” kata Paloh usai bertemu Prabowo, Minggu (13/10) malam.

Usai bertemu Ketua Umum Nasdem, Prabowo kembali melakukan safari politik dengan bertemu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Mantan Danjen Kopassus tersebut disambut baik oleh Airlangga mengingat Prabowo pernah berada di dalam partai berlambang beringin tersebut.

“Ini adalah homecoming bagi Pak Prabowo. Karena Beliau adalah salah satu almamater terbaik Partai Golkar,” kata Airlangga, Selasa (16/10).

Baca Juga: Prabowo Subianto Bertemu Surya Paloh Malam Ini, Bahas Koalisi?

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya