Bongkar BUMN Lagi, Erick Thohir Copot Direksi dan Komisaris Bukit Asam
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir kembali merombak jajaran petinggi di perusahaan pelat merah. Kali ini, dia merombak jajaran direksi dan Komisaris di PT Bukit Asam Tbk atau PTBA.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham PTBA yang digelar hari ini, Rabu (10/6), pemegang saham menyetujui mengangkat Hadis Surya Palapa sebagai Direktur Operasi dan Produksi menggantikan Suryo Eko Hadianto.
1. Erick copot 4 komisaris
Tak hanya jajaran direksi yang dirombak, Erick juga mencopot empat orang di tubuh Komisaris PTBA. Pendiri Mahaka Group itu mendepak Soenggoel Pardamean Sitorus dari jabatannya sebagai komisaris independen, Robert Heri sebagai komisaris, Taufik Madjid sebagai komisaris, dan Heru Setyobudi Suprayoga sebagai komisaris.
"Hasil RUPS mengangkat E. Piterdono HZ, Carlo Brix Tewu, dan Irwandy Arif sebagai komisaris. Sedangkan Andi Pahril Pawi diangkat sebagai komisaris independen," tulis manajemen melalui keterangannya, Rabu (10/6).
Baca Juga: Tumiyana Lengser, Agung Budi Waskito Diangkat Jadi Dirut WIKA
2. Berikut jajaran direksi PTBA yang baru
Editor’s picks
Berikut Susunan Direksi dan Komisaris PT Bukit Asam yang Baru:
Komisaris:
Komisaris Utama/Independen: Agus Suhartono
Komisaris: Jhoni Ginting
Komisaris: E. Piterdono HZ
Komisaris: Carlo Brix Tewu
Komisaris: Irwandy Arif
Komisaris Independen: Andi Pahril Pawi
Direksi:
Direktur Utama: Arviyan Arifin
Direktur Keuangan: Mega Satria
Direktur Niaga: Adib Ubaidillah
Direktur SDM: Joko Pramono
Direktur Operasi dan Produksi: Hadis Surya Palapa
Direktur Pengembangan: Fuad Iskandar Zulkarnain Fachroeddin.
3. Pemegang saham menyetujui pembagian dividen Rp3,65 T
Adapun dalam Rapat Umum Pemegang Saham hari ini, PTBA juga memnyetujui
pembagian dividen sebesar RP3,65 triliun.
"Jumlah dividen tunai yang dibagikan ini merupakan 90 persen dari total laba bersih perusahaan tahun 2019 sebesar Rp4,1 triliun," tulis keterangan tersebut.
Baca Juga: Perampingan, Erick Thohir Segera Pangkas Perusahaan BUMN Hanya Jadi 70