Tingkatkan Imunisasi, Cara Padang Panjang Antisipasi Kasus Campak

Dinkes Padang Panjang lakukan Penyelidikan Epidemiologi

Padang, IDN Times - Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dari Dinas Kesehatan (P2P Dinkes) Kota Padang Panjang, Sumatra Barat (Sumbar), merilis temuan dua kasus Campak.

Upaya untuk mengantisipasi lonjakan kasus campak sudah dilakukan, apalagi menyusul masuknya Sumbar dalam daftar 12 provinsi di Indonesia dengan status KLB Campak.

"Kota Padang Panjang ada dua kasus positif. Kedua kasus ini menyerang balita di Kelurahan Bukit Surungan dan Kelurahan Tanah Hitam," kata Rahmaisa, Kepala Bidang P2P, Kamis (26/1/2023).

Baca Juga: Bisakah Terinfeksi Campak walau Sudah Divaksinasi Campak?

1. Imunisasi sebagai langkah pencegahan

Tingkatkan Imunisasi, Cara Padang Panjang Antisipasi Kasus Campakilustrasi tanda campak akan sembuh (freepik.com)

Menurut Rahmaisa, pihaknya meningkatkan promosi kesehatan agar terhindar dari Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak. Imunisasi dasar lengkap merupakan cara yang paling penting mencegah penyakit campak serta penyakit lain yang disebabkan virus.

"Imunisasi memang bukan untuk mengobati, namun upaya pencegahan serta mengurangi risiko yang lebih berat jika ada virus menyerang balita. Segera lengkapi imunisasi anak kita agar dapat menjamin kesehatannya," ujar Rahmaisa.

Baca Juga: Imunisasi Campak dan Manfaatnya, Kapan Harus Diberikan?

2. Lakukan penyelidikan epidemiologi

Tingkatkan Imunisasi, Cara Padang Panjang Antisipasi Kasus Campakilustrasi penanganan pada campak (freepik.com)

Rahmaisa menambahkan, pihaknya sedang melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) ke lokasi penderita. Dinkes ingin melihat gambaran penyakit dan tata laksana serta penanggulangan yang sudah dilakukan, serta menentukan saran atau rekomendasi terhadap kedua pasien tersebut.

Berdasarkan hasil penyelidikan, ada rekomendasi yang dikeluarkan Dinkes Kota Padang Panjang. Yakni melaksanakan sistem kewaspadaan dini selama dua kali masa inkubasi penyakit, dan meningkatkan promosi kesehatan kepada masyarakat.

Lalu melakukan advokasi dengan lintas sektor dan program dalam mendukung capaian imunisasi dasar lengkap. Melakukan sweeping dan imunisasi campak bagi balita yang belum mendapatkan.

3. Minimal dua spesimen positif

Tingkatkan Imunisasi, Cara Padang Panjang Antisipasi Kasus Campakunsplash.com/@thisisengineering

Berdasarkan buku pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan KLB Penyakit Menular dan Keracunan Pangan, hasil pemeriksaan kasus pada CBMS ditemukan minimal dua spesimen positif IgM Campak dan hubungan epidemiologi, hingga dikatakan sebagai KLB Campak Pasti.

"Gejala klinis campak adalah demam dan ruam maculopapular, ditambah dengan gejala batuk atau pilek hingga mata memerah," tutup Rahmaisa.

Baca Juga: 7 Komplikasi Campak, Gak Boleh Disepelekan!

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya