Hongkong Impor Cicak Kering dari Padang, Buat Apa? 

Siapa sangka, cicak kering ekspor dibeli Rp300 ribu per kilo

Padang, IDN Times - Kepala Balai Karantina Pertanian Padang, Sumatra Barat (Sumbar), Iswan Haryanto menyebutkan, pihaknya mengirim komoditi cicak kering untuk kali kedua dalam tahun ini ke Hongkong. Sebanyak 670 kilogram dalam 25 koli cicak kering diterbangkan pada Rabu (15/6/2022).

“Cicak kering kembali diekspor ke Hongkong. Saya cukup senang dan bangga kepada pengguna jasa karena bisa dapat melihat peluang cicak yang bisa diekspor. Ini termasuk jarang dan unik. Selain itu, Sumbar juga punya potensi ekspor Sarang Burung Walet yang sudah banyak peminatnya," kata Iswan, Kamis (16/6/2022).

1. Pengiriman naik dua kali lipat

Hongkong Impor Cicak Kering dari Padang, Buat Apa? Komoditi Cicak Kering. Doc. IDN Times

Iswan menjelaskan, pengiriman komoditi cicak kering yang kedua ini naik dua kali lipat jika dibandingkan dengan pengiriman pertama sebanyak 330 kilogram. Pengiriman pertama kata Iswan dilakukan pada 21 Mei 2022 lalu.

“Pertama kali komoditi ini diekspor pada 21 Mei 2022. Sebanyak 330 kilogram dikirim dengan harga Rp200 hingga 300 ribu per kilogram,” ujar Iswan.

Baca Juga: Sumbar Ekspor 4 Komoditi Pertanian Unggulan ke 7 Negara 

2. Cicak kering untuk obat herbal

Hongkong Impor Cicak Kering dari Padang, Buat Apa? tehrantimes.com

Iswan mengungkapkan, komoditi cicak kering diekspor oleh CV Amanah Murasaki ke Hongkong. Masyarakat setempat menggunakannya untuk obat herbal Tiongkok yang bisa menyembuhkan batuk, asma, penyakit kulit, wasir, dan gangguan pencernaan.

“Cicak kering dipercaya oleh masyarakat Tiongkok untuk obat herbal yang bisa menyembuhkan berbagai penyakit,” ujar Iswan.

Baca Juga: Ekspor CPO Dibuka Lagi, Petani Sumsel Optimis Harga TBS Membaik

3. Sudah melewati proses pengiriman

Hongkong Impor Cicak Kering dari Padang, Buat Apa? Komoditi Cicak Kering. Doc. IDN Times

Sebelum dikirim ke Hongkong, pejabat karantina hewan sudah memeriksa muatan komoditi ini. Media pembawa dipastikan dalam kondisi fisik baik, jumlahnya sesuai dengan permohonan, demikian juga dengan kemasannya.

Pejabat karantina hewan memastikan barang ekspor mendapat sertifikasi dengan menerbitkan sertifikat karantina berupa Surat Keterangan untuk Bahan Asal Hewan (KH-12).

Baca Juga: Spanyol Jadi Pasar Baru Ekspor Batu Bara Asal Sumsel 

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya