5 Kisah Perempuan yang Jadi Korban Kekerasan Seksual dari Orang Asing

Ayo bangkit dan adukan jika terjadi lagi!

Tanpa punya salah atau dosa, kekerasan seksual dari orang tak dikenal bisa saja menimpa perempuan. Tanpa kenal tempat, selama kesempatan itu ada, kejadian ini selalu mencuri-curi kelengahan kita. Lima perempuan ini berbagi kisahnya pada IDN Times. Semoga kamu yang membacanya bisa lebih waspada di mana saja kamu berada.

1. F mendapati kekerasan seksual dari supir angkot yang merupakan seorang eksibisionis. Hal ini membuatnya trauma naik angkot dan sendirian

5 Kisah Perempuan yang Jadi Korban Kekerasan Seksual dari Orang AsingPexels/Thnh Phng

"Ketika saya pulang kuliah, saya naik angkot. Di angkot tersebut, ada dua orang, saya dan seorang pelajar wanita. Kebetulan, pelajar tersebut turun lebih dulu. Tapi anehnya, ketika ia turun dan hendak memberi ongkos ke supir, muka pelajar itu seketika berubah," kata F.

F pun melanjutkan, "Gak lama dari dia turun, aku juga sebagai penumpang terakhir yang turun dari angkot. Ketika aku mau ngasih uang ongkosnya, ternyata supir menunjukkan alat vitalnya sambil tersenyum."

Diakuinya, semenjak hari itu, ia trauma naik angkot jurusan yang sama. Ia pun tidak berani pulang sore dan sendirian.

2. DS mengalami pelecehan di mini bus saat ia tertidur. Pelaku memanfaatkan kelengahan DS sebagai korban

5 Kisah Perempuan yang Jadi Korban Kekerasan Seksual dari Orang AsingPexels/Dids

"Waktu itu, masih di jalan pukul 10 malam. Aku ngantuk banget, terus gak sengaja nyender ke laki-laki. Terus, aku kebangun karena lengannya sengaja disentuhkan ke dada," ujar DS.

Ia terkaget dan menggeser posisi tidurnya. Namun karena masih mengantuk, pelaku masih berusaha melakukan pelecehan. "Aku benar-benar bingung mau gimana. Mau marah, jerit, atau apa. Akhirnya, aku pindah ke bangku lain supaya aman," pungkasnya.

3. Sewaktu kecil, RS mendapatkan pengalaman tidak menyenangkan dari penjual makanan di sekolahnya. Ia bangkit karena selalu berpikir positif

5 Kisah Perempuan yang Jadi Korban Kekerasan Seksual dari Orang AsingPexels/Eduardo Dutra

"Waktu kelas 3 SD, aku sedang membeli makanan. Mas tukang jualan makanan itu, tiba-tiba menyentuh bagian pribadiku. Aku kaget, belum ngerti. Aku langsung saja pulang sambil menangis dan cerita pada ibu karena takut," sebutnya.

Meski menimbulkan rasa takut, untungnya RS dapat mengatasinya. Selain berpikir positif, ia pun mendekatkan diri dengan keluarga.

"Aku berusaha menanamkan pikiran positif, masa depanku masih panjang. Aku selalu sharing apa pun yang aku alami ke keluarga," tutupnya.

Baca Juga: 5 Alasan Kekerasan Verbal Bisa Lebih Parah dari Kekerasan Fisik

4. D mengalami pelecehan di KRL, saat situasi gerbong sedang padat-padatnya. Salut, ia berani menghardik pelakunya sampai terbirit-birit!

5 Kisah Perempuan yang Jadi Korban Kekerasan Seksual dari Orang AsingPexels/Alexander Dummer

"Waktu pulang kerja, pas naik KRL, keadaan penuh sesak di Stasiun Manggarai. Terpaksa naik karena kedorong sama gerombolan cowok-cowok di belakangku. Sampai Stasiun Lenteng Agung, aku ngerasa ada yang memegang bagian tubuhku dari arah belakang," kata dia.

dm-player

Seketika, MD menoleh pada sosok tersebut dan mencengkeramkan kukunya. Ia juga menghardik lelaki tersebut hingga wajahnya memerah. Ia pun berusaha susah payah turun di stasiun selanjutnya walaupun keadaan KRL masih sangat padat.

"Buat cewek-cewek yang naik transportasi umum, takut itu wajar kok kalau ada kejadian gitu. Cuma, kita mesti tegas supaya dia tidak semakin kurang ajar," sarannya.

5. Ketika sedang berjalan kaki sambil berbincang dengan temannya, AR mendapat pelecehan dari sosok bersepeda motor yang berkendara cepat

5 Kisah Perempuan yang Jadi Korban Kekerasan Seksual dari Orang AsingPexels/NastyaSensei

"Saya jalan berdua dengan teman sambil mengobrol. Lewatlah satu pengendara motor laki-laki. Pengendara itu putar balik dan tangannya menyentuh salah satu bagian tubuh saya. Saya dan teman saya shock dan hanya bisa teriak karena jalanan sepi," kata AR.

Sempat menangis karena merasa dilecehkan, AR memutuskan tidak memberi tahu orangtuanya. Ia benar-benar malu dan down. Ia trauma melewati jalan tersebut.

"Pesan dari saya untuk perempuan di luar sana, hati-hati terhadap siapa pun itu karena kita tidak tahu orang macam apa yang kita hadapi. Tetaplah menjaga diri di mana pun dan kapan pun. Kejahatan terjadi karena ada kesempatan," pungkasnya.

Hubungi hotline berikut jika kamu atau orang terdekat mengalami tindak kekerasan:

Komnas Perempuan

Alamat: Jl. Latuharhary No.4B, RT.1/RW.4, Menteng, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat

Telepon: (021) 3903963

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Apik

Jl. Tengah No.31, RT.1/RW.9, Kp. Tengah, Kec. Kramat jati, Jakarta Timur, DKI Jakarta 13540

asosiasilbhapik@gmail.com

Telp. (021) 87797289

Yayasan Pulih

Alamat: Jl. Tlk. Peleng No.63A, RT.5/RW.8, Ps. Minggu, Jakarta Selatan, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12520 
 
Telepon: (021) 78842580

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: Nitchii: Perempuan Hebat Itu Tidak Menjatuhkan Perempuan Lain

Topik:

  • Febriyanti Revitasari
  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya