5 Alasan Kamu Harus Melupakan Mantan Terindah Setelah Menikah
Jika dia yang terindah maka tidak mungkin jadi mantan, bukan?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cinta memang terkadang sulit ditafsirkan dengan logika dan pikiran. Hal itu disebabkan karena manusia dianugerahi sebuah hati dan perasaan. Namun sebenarnya perasaan sendiri bisa diimbangi dengan pemikiran setelah melewati fase patah hati yang panjang.
Ada beberapa faktor seperti lagu-lagu, puisi, dan sajak-sajak tentang percintaan yang terkadang membuat daya imajinasi manusia tentang cinta itu berkembang. Padahal, kamu juga tahu bahwa di dalam hidup selalu diliputi realita dibandingkan imajinasi tentang cinta.
Hal yang paling terkenal dalam urusan percintaan adalah memiliki mantan terindah yang terkadang bisa menjadi pemicu konflik dalam berumah tangga. Kamu seharusnya tahu dan paham bahwa pasanganmu sekarang ini adalah orang yang terbaik pilihan Tuhan untuk menjadi pasanganmu.
Pemikiran tentang mantan terindah harus kamu hilangkan ketika memiliki pasangan. Berikut lima alasan kamu perlu menganggap tak perlu ada mantan terindah setelah menikah.
Baca Juga: 5 Tips Menjaga Hati Pasangan LDR, Pasti Bisa Setia Kok
Baca Juga: 5 Keuntungan dan Alasan Adakan Pesta Pernikahan Secara Sederhana
1. Tidak menghargai pasanganmu
Mungkin pemikiran memiliki mantan terindah hanyalah hal yang sepele selama kamu melakukan kewajiban sebagai pasangan. Namun ketika pasanganmu sudah memberikan seluruh hatinya dan kamu masih menganggap memiliki mantan terindah, sama saja kamu tidak menghargai perasaan pasanganmu.
Jika kamu masih menganggap mantan terindah, maka pikiran kamu masih mengingat mantan yang jelas-jelas bukan ditakdirkan untuk bersamamu. Kamu justru perlahan melupakan pasangan yang telah ditakdirkan bersama.
Baca Juga: 5 Keuntungan Menghindar atau Menolak Akrab dengan Orang Toxic
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.