Sering Membenci Tubuh Sendiri, Bisa Jadi Tanda Body Dysmorphic loh!

Ngerasa gak pernah puas sama tubuh sendiri, pernah?

Pernah gak sih kita merasa gak puas sama tubuh kita sendiri? Entah merasa terlalu banyak lemak di perut, hidung yang kurang mancung, kurang tinggi dan sejenisnya. Bahkan, rasa gak puas itu kerap mendorong kita buat membenci diri sendiri!

Well, kalau sudah begitu, bisa jadi kamu mengalami body dysmorphic disorder (BDD)! Ciri utamanya adalah kita selalu merasa gak puas sama tubuh sendiri dan terlalu cemas dengan kekurangan pada tubuh kita. Seperti apa sebenarnya BDD ini?

1. Selalu merasa gak puas terhadap tubuh sendiri

Sering Membenci Tubuh Sendiri, Bisa Jadi Tanda Body Dysmorphic loh!yp.scmp.com

Merupakan hal yang wajar untuk merasa tidak suka dengan beberapa bagian tubuh kita. Namun, penderita body dysmorphic disorder kurang bisa mengendalikan pikiran negatif atas tubuh mereka. Dalam kategori yang ekstrem, mereka memikirkan kekurangan tersebut setiap saat dan memengaruhi kehidupan personal dan sosialnya, lho!

Ada kalanya, penderita body dysmorphic disorder merasakan krisis kepercayaan diri atas tubuh mereka dan mengisolasi diri sendiri dari dunia luar. Bahkan, bisa saja mereka menjauhkan diri dari keluarga dan teman terdekat.

2. Dialami 1 dari 50 orang di dunia

Sering Membenci Tubuh Sendiri, Bisa Jadi Tanda Body Dysmorphic loh!ecclezzia.com

Laman Anxiety and Depression Association of America (ADAA) menyebut bahwa body dysmorphic disorder dialami oleh 1,7 persen hingga 2,4 persen dari total populasi manusia, atau sekitar 1 di antara 50 orang. Paling banyak, BDD dialami oleh remaja dan dewasa awal.

Sementara, American Psychiatric Association mengungkapkan bahwa body dysmorphic disorder dapat dialami oleh perempuan dan laki-laki dengan presentase yang tak jauh beda. Di Amerika Serikat, BDD dialami oleh 2,5 persen laki-laki dan 2,2 persen perempuan. Mostly, BDD mulai muncul pada usia 12-13 tahun. 

3. Apa penyebab body dysmorphic disorder?

Sering Membenci Tubuh Sendiri, Bisa Jadi Tanda Body Dysmorphic loh!digest.bps.org.uk

Lantas, apa sih yang menyebabkan body dysmorphic disorder muncul? Anxiety and Depression Association of America (ADAA) menyebut bahwa faktor biologis dan faktor lingkungan saling memengaruhi. Secara genetik, faktor biologis seperti tidak berfungsinya serotonin di otak dan adanya riwayat penderita BDD di keluarga dapat menyumbang munculnya body dysmorphic disorder.

Faktor lingkungan juga memberi sumbangsih, seperti adanya trauma masa kecil, riwayat penganiayaan dan kekerasan, pengaruh peer groups, hingga adanya tekanan soal body image dari media massa. 

4. Perbedaan body dysmorphic disorder pada perempuan dan laki-laki

Sering Membenci Tubuh Sendiri, Bisa Jadi Tanda Body Dysmorphic loh!steveworkingthroughtheword.com

Ketidakpuasan soal fisik pada perempuan dan laki-laki tidaklah sama. Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan oleh US National Library of Medicine National Institue of Health, dari 156 pelajar yang terdiri dari 57,1 persen perempuan dan 42,9 persen laki-laki, perempuan cenderung merasa cemas terhadap kegemukan (40,4 persen), masalah kulit (24,7 persen) dan bentuk gigi (18 persen).

Sementara, pada laki-laki, cenderung cemas terhadap masalah rambut (hair loss) (34,3 persen), kegemukan (32,8 persen), masalah kulit (14,9 persen) dan bentuk hidung (14,9 persen). Penelitian ini mengambil sampel pada pelajar di Pakistan. Selain itu, penelitian lain menyebutkan bahwa perempuan cenderung cemas terkait masalah berat badan dan laki-laki terhadap otot (muscles).

Baca Juga: Wajib Dihindari, 5 Kebiasaan Ini Bikin Kamu Jadi Kurang Percaya Diri

5. Ketidakpuasan terhadap tubuh dilampiaskan dalam berbagai cara

Sering Membenci Tubuh Sendiri, Bisa Jadi Tanda Body Dysmorphic loh!beyondchocolate.co.uk

Bagaimana cara penderita body dysmorphic disorder melampiaskan rasa ketidakpuasan pada tubuh mereka? Hal ini bisa ditandai dari beberapa karakteristik, seperti sering membanding-bandingkan diri dengan orang lain, menghindari melihat bayangan di cermin, perawatan dan workout yang berlebihan, hingga berkamuflase dengan pakaian dan make-up.

Segala cara pun ditempuh agar mereka merasa lebih baik. Mengejar bentuk tubuh dan wajah yang ideal adalah impian mereka, demi mendapatkan penampilan terbaik dan diterima secara sosial. Padahal, mencintai diri sendiri itu lebih baik, kan?

6. Berkaitan dengan masalah mental lainnya

Sering Membenci Tubuh Sendiri, Bisa Jadi Tanda Body Dysmorphic loh!nationalreview.com

Orang yang mengalami body dysmorphic disorder umumnya juga memiliki masalah mental lain. Seperti menderita gangguan kecemasan sosial, depresi, gangguan makan, gangguan obsesif kompulsif (OCD) hingga anoreksia.

Pikiran mengganggu dan perilaku berulang yang ditunjukkan dalam BDD mirip dengan obsesi dan dorongan OCD. Menghindari situasi sosial dalam BDD mungkin disebabkan oleh rasa malu atas penampilan fisik dan mirip dengan perilaku beberapa orang dengan gangguan kecemasan sosial. Sementara, body dysmorphic disorder juga berimplikasi dengan anoreksia jika ketidakpuasan pada tubuh membuat mereka takut dengan bertambahnya berat badan.

7. Segera temui psikolog atau psikiater jika dirasa semakin mengganggu

Sering Membenci Tubuh Sendiri, Bisa Jadi Tanda Body Dysmorphic loh!kaufmancounseling.com

Jika rasa ketidakpuasan dan kebencian terhadap tubuh kita semakin berlarut, jangan ragu untuk menemui tenaga profesional seperti psikolog atau psikiater, ya! Jangan malu atau merasa takut menemui mereka.

Karena melakukan self-diagnose tidak membantu untuk keluar dari masalah kita, kan? Apalagi, jika hal tersebut mulai mengganggu kehidupan personal, sosial dan kerja kita.

Itulah beberapa fakta seputar body dysmorphic disorder. Jika kalian mengalami BDD, please remember that you are loved by people around you!Jangan jadikan kekurangan tubuh kita sebagai alasan untuk berhenti mencintai diri sendiri, ya!

Baca Juga: Seperti Apapun Rupamu, Ini 5 Alasan Kamu Harus Tetap Percaya Diri

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya