Profil Harnojoyo Wako Palembang, Berkebun Hingga Jadi Tuan Tanah

Program gotong royong sudah dijalaninya sejak kecil

Hampir sewindu Harnojoyo menjabat sebagai kepala daerah di Sumatra Selatan (Sumsel), citra Wali Kota (Wako) Palembang yang lekat dengan program Salat Subuh ini, ternyata seorang tuan tanah.

Pria kelahiran Desa Tanjung Sakti, Kabupaten Lahat, Sumsel, tumbuh dan besar di keluarga sederhana. Bahkan bagi ayah tiga orang anak itu, kebiasaan gotong royong telah ia rasakan sejak kecil. Wajar saja saat menjabat sebagai orang nomor satu di Kota Pempek, dirinya rutin mengagendakan program kerja gotong royong melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Harnojoyo resmi menjadi Wako Palembang sejak 2014. Sebelum menyandang Wako Palembang, Harnjoyo sempat menjabat Pelaksana tugas (Plt) pada 9 Desember 2014 sampai 10 September 2015, menggantikan Almarhum Romi Herton yang berhalangan secara konstitusi karena kasus suap Hakim Makamah Konstitusi (MK) pada 2013.

Setelah satu periode menjabat Wako Palembang hingga 2018, Harnojoyo menjadi kepala daerah terpilih untuk periode selanjutnya sampai 2023, bersama pasangan Wakil Wako Palembang, Fitrianti Agustinda atau Finda.

Berjalan dua periode menjadi pejabat daerah, Harnojoyo memiliki harta kekayaan yang meningkat dari tahun 2019 ke 2020 sebesar 3.15 persen atau sekitar Rp479 juta dalam satu tahun, dari total kekayaan sebelumnya mencapai Rp15,2 miliar menjadi Rp15,6 miliar.

1. Kekayaan Harnojoyo mencapai Rp11,4 miliar

Profil Harnojoyo Wako Palembang, Berkebun Hingga Jadi Tuan TanahWali kota Palembang Harnojoyo (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Harnojoyo tercatat mempunyai kaveling tanah terbanyak dibanding seluruh kepala daerah di Sumsel, dengan total 26 unit tanah dan bangunan yang tersebar di Palembang, Muara Enim, Ogan Ilir, dan Banyuasin.

Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Harnojoyo melaporkan tanah dan bangunan tersebut didapat dari warisan dan hasil sendiri dengan total Rp11,4 miliar. Sedangkan untuk alat transportasi, Harnojoyo melaporkan Mobil Nisan Patrol pada 2005 senilai Rp70 juta, harta bergerak Rp165 juta, dengan kas sebesar Rp4 miliar.

Fakta menarik lainnya dari Harnojoyo adalah ia berusia lebih muda dari dokumen kelahirannya. Pria yang terdata lahir pada 18 September 1967, sengaja membuat usia lebih tua agar bisa masuk sekolah dengan umur yang ditentukan administrasi pendaftaran Sekolah Dasar (SD).

Harnojoyo merupakan putra pertama pasangan Sapril dan Ruhinah. Harnojoyo kecil tinggal bersama keluarga di kawasan Gunung Dempo, dan hidup berkecukupan nan sederhana.

Baca Juga: Profil Herman Deru: Sempat Jadi ASN Hingga Gubernur Sumatra Selatan

2. Harnojoyo muda rutin merumput di kebun kopi

Profil Harnojoyo Wako Palembang, Berkebun Hingga Jadi Tuan TanahWali kota Palembang Harnojoyo (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sejak SD, Harnojoyo sering diajak gotong royong bersama sang nenek dan cucu lainnya. Rutinitas Harnojoyo adalah merumput di kebun kopi milik neneknya, tanpa pernah ingin mengambil upah atau pemberian.

Menurut Harnjoyo, sikap tersebut bagian dari tanggung jawabnya untuk membantu orangtua. Namun pasca lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Tanjung Sakti, ia memutuskan merantau ke Lampung, melanjutkan pendidikan di SMA YP Unila.

Setelah menjadi alumni SMA YP Unila, Harnjoyo melanjutkan pendidikan hingga tingkat universitas secara mandiri segala keterbatasan ekonomi. Harnojoyo mencari penghasilan tambahan sebagai bekerja paruh waktu (part time) di PT Bank BALI Lampung, menjadi sopir taksi di Hotel Marcopolo, bahkan ia manfaatkan waktu libur bekerja sebagai kernet angkot.

3. Harnojoyo pernah menjadi pedagang ayam di Pasar 16 Ilir Palembang

Profil Harnojoyo Wako Palembang, Berkebun Hingga Jadi Tuan TanahWali Kota Palembang, Harnojoyo (IDN Times/Humas Pemkot Palembang)

Harnojoyo berhasil menempuh pendidikan di Fakultas Sosial dan Politik Jurusan Administrasi Negara di Universitas Bandar Lampung (UBL). Saat genap berusia 27 tahun, Harnojoyo menikahi sang pujaan, Selviana.

Pasca setahun bersama, anak pertama mereka lahir pada 1997 dan ia akhirnya hijrah ke Palembang, kota asal Selviana. Ketika di Palembang, Harnojoyo tetap melanjutkan pekerjan di Bank Bali cabang Palembang. Namun ia memutuskan resign pada 1998.

Berbekal pengalaman itu, Harnojoyo memulai peruntungan baru dengan berjualan ayam. Ia mencoba berdagang di Pasar 16 Ilir Palembang dari pedagang kaki lima hingga menjadi broker ayam.

Makin sukses menjalani usaha, ia melibatkan saudara dan para sahabat sampai akhirnya Harnojoyo memutuskan terjun ke dunia politik. Karier politknya dimulai dari Partai Demokrat pada 2003, karena ia mengaku kagum dengan sosok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

4. Harnojoyo masih menjabat Ketua Partai Demokrat

Profil Harnojoyo Wako Palembang, Berkebun Hingga Jadi Tuan TanahWali Kota Palembang Harnojoyo (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sikap militan Harnojoyo membuatnya dipercaya untuk menjadi Ketua DPAC Partai Demokrat, Kecamatan Ilir Barat I, hingga maju sebagai calon legislatif dan akhirnya terpilih menjadi Anggota DPRD Palembang pada 2004.

Sejak 2005-2010, Harnojoyo memimpin Partai Demokrat dan menjadi anggota DPRD Palembang pada Pemilihan Legislatif 2009. Ia menduduki kursi sebagai Ketua DPRD periode 2009-2014, lalu didapuk sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Palembang.

Pada 2013, Harnojoyo terpilih di Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) sebagai Calon Wakil Wali kota dari Partai Demokrat, berpasangan dengan almarhum Romi Herton sebagai Calon Wali kota dari Partai PDI Perjuangan. Mereka terpilih sebagai Wako dan Wakil Wako Palembang Periode 2013-2018.

Belum genap setahun menjadi Wakil Wako Palembang, dirinya ditunjuk sebagai Plt Wako Palembang dan hingga saat ini ia masih memimpin Palembang sampai 2023 nanti.

5. Biodata kehidupan pribadi dan prestasi Harnojoyo

Profil Harnojoyo Wako Palembang, Berkebun Hingga Jadi Tuan TanahKunjungan Wako Palembang, Harnojoyo ke Pulau Kemaro (IDN Times/Kominfo Palembang)

Istri: Hj. Selviana Harnojoyo, S.Kom

Anak:

  1. M Arnisto Boling PBM
  2. Revano Magreza PB
  3. Tri Ariska Mardalena

Orangtua:

- H. Syafril

- Hj. Ruhinah

Mertua:

Ir. H Amarsein Boling

- Hj. Harlena

Organisasi:

1. Ketua IKA TASTI

2. Ketua DPAC Partai Demokrat Kecamatan Ilir Barat I

3. Ketua DPC Partai Demokrat Kota Palembang

4. Sekretaris Tim Kampanye SBY-JK Kota Palembang

5. Penasihat Fraksi Partai Demokrat DPRD Kota Palembang

Jabatan:

1. Anggota DPRD Kota Palembang tahun 2004-2009

2. Ketua DPRD Kota Palembang tahun 2009 – 2013

3. Wakil Wali kota Palembang tahun 2013 – 2015

4. Wali Kota Palembang tahun 2015-2018

5. Wali Kota Palembang tahun 2018-2023

Prestasi:

  • Adipura Kencana Tahun 2014
  • Kota Udara Terbersih 2015 hingga Kota layak huni
  • Penghargaan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) tahun 2017
  • Predikat lima Wali Kota  terbaik sepanjang 2017 dari seluruh kota/kabupaten di Indonesia
  • Tahun 2019 Palembang kembali meraih penghargaan piala Adipura kategori kota metropolitan untuk yang 12 kali berturut-turut
  • Penghargaan terbaik dari Museum Rekor Indonesia (MURI) yang telah memberikan apresiasi terhadap inovasi pemerintah kota Palembang dengan terobosan aplikasi absensi salat subuh (Siabuh) pertama untuk ASN
  • Penghargaan Inovasi Publik Tahun 2020

Baca Juga: Profil Mawardi Yahya Wakil Gubernur Sumatra Selatan 2018-2023

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya