5 Mitos tentang Telur yang Sebaiknya Kita Berhenti Percaya, Cek Ya!

Kalau mudah percaya, kita gak akan mendapat gizi maksimal

Telur seakan menjadi makanan sejuta umat. Harganya murah dan bisa diolah menjadi apa saja. Rasanya telur sudah jadi menu wajib sehari-hari. 

Terlepas dari rasanya yang enak dan mudah diolah, ada beberapa mitos yang masih dipercaya sebagian orang. Di antaranya seperti di bawah ini:

1. Telur mentah jadi sumber protein terbaik daripada dimasak

5 Mitos tentang Telur yang Sebaiknya Kita Berhenti Percaya, Cek Ya!Pexels.com/ Pixabay

Sebenarnya orang Indonesia lebih suka makanan yang matang, tapi kadang kita tergiur dengan tampilan telur setengah matang yang begitu menarik. Apalagi banyak yang bilang kalau telur mentah memiliki sumber protein terbaik dibanding setelah dimasak.

Padahal tak begitu juga. Faktanya, tubuh sebenarnya menyerap hampir dua kali lipat protein dari telur yang dimasak daripada yang mentah.

2. Telur yang disimpan di dalam kulkas jadi awet

5 Mitos tentang Telur yang Sebaiknya Kita Berhenti Percaya, Cek Ya!Yahoo.com

Banyak yang beranggapan telur akan lebih awet kalau disimpan di dalam kulkas. Nyatanya, kualitas telur yang disimpan di lemari pendingin akan menurun, apalagi kalau disimpan lebih dari dua jam. 

Jika lebih dari dua jam, menurut United Egg Producers Association, telur akan berkeringat dan memfasilitasi pertumbuhan bakteri berbahaya. Bisa juga memicu pertumbuhan jamur di dalam telur. 

3. Kuning telur lebih bergizi daripada putihnya

5 Mitos tentang Telur yang Sebaiknya Kita Berhenti Percaya, Cek Ya!Pixabay.com/Ponce_photography

Sebagian orang lebih suka kuning telur dibanding putihnya, dan sebaliknya. Selain rasanya lebih gurih, kuning telur dianggap memiliki gizi yang lebih tinggi. Padahal gak juga.

Nutrisi yang didapat dari kuning dan putih telur bisa dibilang sama saja. Hanya saja, keduanya memiliki fungsi masing-masing. Misalnya putih telur lebih bisa digunakan untuk membuat kue dibanding kuningnya.

Baca Juga: 10 Menu Sarapan Berbahan Dasar Telur dari Berbagai Negara, Mau Coba?

4. Tali putih kecil yang melekat pada beberapa kuning telur harus dilepaskan sebelum dimasak

5 Mitos tentang Telur yang Sebaiknya Kita Berhenti Percaya, Cek Ya!Pexels.com/rawpixel.com

Ketika memecahkan telur, mungkin kamu sering melihat benda kecil, putih, seperti tali yang melekat pada kuning telur. Nah, untaian itu disebut chalazae.

Chalazae ini membantu menahan kuning telur supaya tetap berada di tengah. Jadi tak perlu dilepaskan, karena kandungan protein pada telur akan tetap sama. 

5. Mitos tentang bintik-bintik darah pada telur adalah tanda pembuahan

5 Mitos tentang Telur yang Sebaiknya Kita Berhenti Percaya, Cek Ya!Pixabay.com/Couleur

Bintik-bintik darah pada telur bukan berarti pembuahan ya. Biasanya menjadi tanda pecahnya pembuluh darah yang mungkin terjadi ketika telur terbentuk di dalam induk ayam. Bintik-bintik ini jarang terjadi, bisa juga disebabkan oleh genetika ayam atau defisiensi vitamin A.

Jadi, jangan dibuang ya! Bintik-bintik tersebut tidak berbahaya, dan kamu masih bisa mengonsumsinya, asalkan dimasak hingga matang.

Nah, itulah lima hal mitos tentang telur yang sebaiknya tak perlu dipercaya. Mana yang paling sering kamu dengar dan lakukan, nih?

Baca Juga: 7 Kesalahan Memasak Telur yang Paling Sering Dilakukan, Kamu Juga?

yummy-banner

Topik:

  • Dewi Suci Rahayu

Berita Terkini Lainnya