TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Film Anak Garuda, Pesan Bagi Generasi Muda Agar Tak Takut Kejar Impian

Visit lokasi film Anak Garuda ke SMKN 5 Palembang

Pemeran film anak garuda bersama kepala sekolah SMK N 5 Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Tayang perdana di layar lebar pada 16 Januari lalu, Film Anak Garuda merupakan cerita nyata dari lulusan siswa Sekolah Selamat Pagi Indonesia( SPI) yang berhasil mengejar mimpi hingga ke Eropa. Film produksi pertama dari Butterfly Pictures ini juga menjadi salah satu unit usaha SPI.

"Sedikit tentang film Anak Garuda, kita mengajak generasi muda untuk tidak takut menggapai mimpi dan cita-cita. Film ini memotivasi anak-anak dari latar belakang dan siapa pun orangnya, agar tak mengenal pantang menyerah," ujar Rebecca Klopper, pemeran Dilla di SMK N 5 Palembang, saat visit lokasi kelima promosi film, Senin (20/1).

1. Kisah nyata tujuh anak siswa lulusan SPI dengan latar belakang berbeda

Pemeran film anak garuda di SMK N 5 Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Berkisah tentang tujuh siswa lulusan SPI dari beragam ras dan latar belakang, dalam film tersebut menceritakan sekelompok alumni yang membantu mengelola operasional sekolah dan unit-unit bisnis.

Film garapan sutradara Faozan Rizal ini, dibintangi artis-artis muda seperti Rebecca Klopper, Tissa Biani, Violla Georgie, Ajil Ditto, Clairine Clay, Geraldy Kreckhoff, Rania Putrisari, Kiki Narendra Fatih Unru dan Rizky Mocil.

"Akan ada gejolak yang muncul dalam alur cerita dari persahabatan para siswa. Kemudian ada kisah cinta terpendam, hingga menghadapi emosi dalam perbedaan latar belakang. Di sini mereka belajar mengatasi luka batin, intinya menceritakan tentang mereka anak-anak yatim piatu yang bisa bersekolah secara gratis," timpal Rebecca.

2. Scene pada dua lokasi berbeda lahirkan pengalaman berbeda dari para pemain

Pemeran film anak garuda di SMK N 5 Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sejak bulan Agustus 2019, jelas Rebecca, syuting berlangsung di dua lokasi berbeda, yakni di Kota Batu, Malang dan di Paris, dari tujuh lulusan siswa SPI Itu memang banyak menimbulkan konflik, khususnya dalam membentuk unit-unit bisnis hingga akhirnya suskes sampai di Eropa.

"Scene yang beda lokasi justru melahirkan pengalaman-pengalaman berbeda, kalau kesulitan semua pasti ada. Tapi menariknya, sebagai pemain kita juga meresapi proses dan usaha yang terjadi dalam kelompok secara menyeluruh. Selama enam bulan kita syuting dalam pengambilan gambar dan video," jelas dia.

Baca Juga: Pilihanmu Terhadap Genre Film Favorit Ini Tunjukkan Karakter Dominanmu Lho

3. Perjuangan tujuh alumni SPI mengembalikan kekompakan dari perpecahan

Pemeran film anak garuda di SMK N 5 Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Rebecca menuturkan, film ini diawali cerita dari perjuangan tujuh alumni Sekolah SPI untuk menyatukan kembali kekompakan mereka, setelah muncul perpecahan dalam segala konflik.

"Awalnya pemimpin mereka, namanya Koh Jul mengajak yang lain bekerja sama. Tapi ternyata menyatukan ketujuh anak ini bukan hal mudah. Hingga timbul perpecahan yang sejak awal terjadi dan semakin rumit saat mereka berada di Eropa, sampai akhirnya mencoba membangun kembali pondasi yang telah hancur," tutur dia.

Berita Terkini Lainnya