12 Pertolongan Pertama saat Sesak Napas, Penting Diketahui!

Jauhkan penderita sesak napas dari kerumunan

Sesak napas atau dispnea bisa terjadi pada siapa saja. Kesulitan bernapas bisa menjadi pengalaman yang tidak nyaman dan menyulitkan, terutama bagi mereka yang mungkin belum pernah melihat atau mengalaminya sebelumnya.

Penyebab sesak napas beragam. Mulai dari asma, anemia, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), serangan jantung, kanker paru, infeksi pernapasan, cedera di leher atau paru-paru, reaksi alergi parah, tenggelam, dan lain-lain.

Dalam banyak kasus, satu-satunya cara untuk menangani sesak napas adalah dengan mencari pertolongan medis darurat. Selain mencari tahu apa yang menyebabkan sesak napas, penyedia layanan kesehatan juga dapat memberikan oksigen tambahan untuk membantu korban bernapas lebih mudah.

Namun, ada beberapa langkah pertolongan pertama yang bisa dilakukan untuk meredakan sesak napas, setidaknya sampai ambulans tiba atau penderitanya bisa dibawa ke rumah sakit.

1. Lakukan penilaian

Saat penderita mengalami sesak napas, usahakan untuk menjauhi kerumunan. Suasana tenang penting untuk membuat kondisi penderita sesak napas stabil.

Setelah itu, dilansir Asthma and Respiratory Foundation NZ, lakukan penilaian pada korban sesak napas.

  • Ringan: Sesak napas, mengi, batu, dan dada terasa sesak.
  • Sedang: Mengi keras, kesulitan bernapas, dan hanya bisa berbicara dalam kalimat pendek.
  • Parah: Sesak napas parah, napas terengah-engah, kesulitan mengucapkan dua kata, dan kebiruan di sekitar mulut.

2. Istirahatkan penderita

12 Pertolongan Pertama saat Sesak Napas, Penting Diketahui!ilustrasi menolong penderita sesak napas (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Makin banyak energi yang dikeluarkan, makin banyak oksigen yang digunakan dan napas akan makin sesak, dikutip dari Verywell Health. Ibarat olahraga, jika dilakukan terlalu keras maka kamu bisa mengalami sesak napas. Cara meredakannya adalah dengan istirahat.

Baca Juga: 11 Obat Ini Bisa Membahayakan Paru dan Menyebabkan Sesak Napas

3. Longgarkan pakaian

Kendurkan pakaian ketat di sekitar leher, dada, dan pinggang untuk memastikan itu tidak membatasi aliran darah.

4. Segera panggil bantuan medis

12 Pertolongan Pertama saat Sesak Napas, Penting Diketahui!ilustrasi menghubungi nomor darurat 112 (pexels.com/cottonbro studio)

Segera panggil bantuan medis saat ada penderita yang mengalami sesak napas. Kamu bisa menghubungi 112 untuk bisa mendapatkan pertolongan untuk segala jenis kejadian darurat yang terjadi di daerah masing-masing.

Nomor-nomor darurat lainnya antara lain:

  • Ambulans/Kementerian Kesehatan: 119
  • Kepolisian: 110
  • Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas): 115
  • Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB): 117
  • Pemadam Kebakaran: 113

Sembari menunggu bantuan medis datang, tutupi tubuh penderita dengan mantel atau selimut agar tetap hangat.

Ketakutan dan rasa sakit bisa memperburuk syok dengan meningkatkan kebutuhan tubuh akan oksigen. Jadi, cobalah untuk menenangkan penderita.

5. Pastikan penderita dalam posisi nyaman

Pelatih olahraga kadang menyuruh pemainnya untuk mengangkat tangan di atas kepala untuk memaksimalkan ekspansi dada. Sementara itu, paramedis menggunakan "posisi tripod", yaitu duduk di tepi kursi atau tempat tidur dan mencondongkan tubuh ke depan, disangga dengan tangan atau siku di atas lutut (Lung India, 2019). 

Namun, setiap orang berbeda. Jadi biarkan korban memutuskan posisi yang paling nyaman buatnya.

6. Gunakan oksigen

12 Pertolongan Pertama saat Sesak Napas, Penting Diketahui!ilustrasi masker oksigen (unsplash.com/Mockup Graphics)

Apabila penderita sesak napas mempunyai oksigen, berikan. Jika penderita mempunyai masalah paru-paru kronis, ia mungkin sudah diberi tahu dokternya bahwa terlalu banyak oksigen dalam waktu lama dapat menyebabkan lebih banyak masalah. Selama episode sesak napas, penderita harus menggunakan oksigen sesuai petunjuk dokter.

Jika penderita memiliki inhaler, juga berikan agar ia bisa menggunakannya.

7. Jika ada, gunakan kipas angin

Beberapa ahli merekomendasikan penggunaan kipas angin untuk meniupkan udara sejuk dan membantu meredakan sesak napas, dan beberapa penelitian lama mendukung hal ini (Journal of Pain and Symptom Management, 2018). Mengarahkan kipas angin kecil ke arah wajah dapat membantu meredakan gejala sesak napas.

Studi juga menunjukkan bahwa penggunaan kipas angin dapat membantu orang yang mengalami kesulitan bernapas akibat kanker stadium akhir.

Baca Juga: Penyebab Sesak Napas saat Hamil, Kenali Mana yang Normal

8. Terus pantau kondisi penderita

12 Pertolongan Pertama saat Sesak Napas, Penting Diketahui!ilustrasi sesak napas (vecteezy.com/Witsanu Patipatamak)

Sambil menunggu bantuan medis tiba, terus pantau pernapasan dan denyut nadi penderita. Jangan berasumsi bahwa kondisi orang tersebut membaik jika kamu tidak lagi mendengar suara napas yang tidak normal, seperti mengi, dilansir MedlinePlus.

9. Jika memungkinkan, lakukan teknik pernapasan untuk meredakan sesak napas

1. Pernapasan pursed lip

Ini adalah cara mudah untuk mengendalikan sesak napas akibat panik, PPOK, atau hiperventilasi. Ini membantu memperlambat laju pernapasan dengan cepat, yang membuat setiap napas lebih dalam dan efektif.

Teknik ini membantu mengosongkan paru-paru dari ruang udara mati yang terjadi pada PPOK. Ini juga membantu melepaskan udara yang terperangkap dari paru-paru. Teknik ini bisa dipraktikkan kapan saja saat mengalami sesak napas, terutama saat melakukan aktivitas yang sulit seperti membungkuk, mengangkat benda, atau menaiki tangga.

Berikut ini langkah-langkah pernapasan pursed lip:

  • Relakskan otot leher dan bahu.
  • Tarik napas perlahan melalui hidung selama dua hitungan, tutup mulut.
  • Kerutkan bibir seolah hendak bersiul.
  • Buang napas perlahan dan lembut melalui bibir yang mengerucut hingga hitungan keempat.

2. Duduk dengan mencondongkan tubuh ke depan

Beristirahat sambil duduk dapat membantu merilekskan tubuh dan memudahkan pernapasan.

  • Duduklah di kursi dengan kaki rata di lantai, condongkan dada sedikit ke depan.
  • Letakkan siku di atas lutut dengan lembut atau pegang dagu dengan tangan. Jaga otot leher dan bahu tetap rileks.

Posisi ini merupakan salah satu bentuk “posisi tripod” (lihat poin nomor 5) yang bertujuan untuk menciptakan lebih banyak ruang di rongga dada untuk paru-paru. Ini berguna pada penderita PPOK, tetapi tidak cocok untuk orang dengan tingkat obesitas tinggi.

3. Duduk dengan mencondongkan tubuh ke depan sambil ditopang meja

Jika ada kursi dan meja, dudukkan penderita di kursi untuk mengatur napas. Selanjutnya:

  • Duduklah di kursi dengan kaki rata di lantai, menghadap meja.
  • Condongkan dada sedikit ke depan dan sandarkan tangan di atas meja.
  • Sandarkan kepala di lengan bawah atau di atas bantal.

Posisi ini merupakan bentuk lain dari posisi tripod, yang menciptakan lebih banyak ruang bagi paru-paru di dada.

4. Berdiri dengan punggung ditopang

Berdiri juga dapat membantu merilekskan tubuh dan saluran pernapasan.

  • Berdirilah di dekat dinding, menghadap ke belakang, dan sandarkan pinggul di dinding.
  • Buka kaki selebar bahu dan letakkan tangan di paha.
  • Dengan bahu rileks, condongkan tubuh sedikit ke depan, dan gantungkan lengan di depan paha.

5. Berdiri dengan tangan ditopang

  • Berdirilah di dekat meja atau perabot datar dan kokoh lainnya yang tingginya di bawah bahu.
  • Letakkan siku atau tangan di atas perabot, jaga agar leher tetap rileks.
  • Sandarkan kepala di lengan bawah dan rilekskan bahu.

Dalam posisi tripod klasik, kamu dapat melakukannya dengan meletakkan tongkat di lantai di depan dan bersandar di atasnya dengan kedua tangan.

6. Teknik pernapasan diafragma

Pernapasan diafragma juga bisa membantu mengatasi sesak napas. Berikut ini cara melakukannya:

  • Duduk di kursi dengan lutut ditekuk dan bahu, kepala, dan leher rileks.
  • Letakkan tangan di perut.
  • Tarik napas perlahan melalui hidung. Kamu akan merasakan perut bergerak di bawah tangan.
  • Saat mengeluarkan napas, kencangkan otot. Kamu akan merasakan perut jatuh ke dalam. Buang napas melalui mulut dengan bibir mengerucut.
  • Berikan lebih banyak penekanan pada pernapasan dibandingkan pada pernapasan.
  • Teruslah mengembuskan napas lebih lama dari biasanya sebelum menarik napas lagi secara perlahan.
  • Ulangi selama sekitar 5 menit.

10. Cek apakah penderita sebelumnya mengalami cedera pada dada dan leher

12 Pertolongan Pertama saat Sesak Napas, Penting Diketahui!ilustrasi sesak napas (vecteezy.com/konggastudio)

Menurut laman Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, jika penderita sesak napas sebelumnya mengalami cedera pada dada dan leher, hindari gerakan yang berlebihan atau memindahkannya.

11. Manuver Heimlich untuk sesak napas akibat tersedak

Untuk mengatasi sesak napas karena tersedak, segera lakukan manuver Heimlich. Hubungi UGD atau bawa penderita ke rumah sakit terdekat. Apabila penderita sesak napas tiba-tiba mengalami henti napas dan henti jantung, lakukan CPR atau RJP jika sudah pernah mendapatkan pelatihannya.

12. Pastikan penderita mendapat penanganan medis

12 Pertolongan Pertama saat Sesak Napas, Penting Diketahui!ilustrasi pertolongan medis darurat dengan ambulans (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Dampingi penderita hingga bantuan medis datang. Nantinya, tenaga medis akan menangani sesak napas sekaligus mengobati penyebabnya. 

Contoh, pasien asma sering kali memiliki alat dan obat untuk mengatasi sesak napas yang tiba-tiba. Orang dengan infeksi paru-paru mungkin perlu pengobatan dokter, sementara penderita serangan jantung perlu ambulans.

Meski sesak napas bisa berhenti, pastikan bahwa penderita memeriksakan diri pada dokter. Dengan begitu, penderita akan mengetahui diagnosisnya. Terlebih jika kasus sesak napas ini pertama kali dialami.

Jangan lakukan ini pada penderita sesak napas

Hindari melakukan ini pada penderita sesak napas:

  • Memberikan makanan atau minuman.
  • Menggerakkan atau memindahkan penderita jika sebelumnya terjadi cedera pada kepala, leher, dada, atau saluran napas, kecuali jika benar-benar diperlukan. Lindungi dan stabilkan leher jika orang tersebut harus dipindahkan.
  • Menempatkan bantal di bawah kepala penderita karena ini bisa menutup jalan napas.
  • Menunggu untuk melihat apakah kondisi penderita membaik sebelum mendapatkan bantuan medis. Segera cari bantuan medis!

Sesak napas mempunyai banyak penyebab dan beberapa di antaranya cukup serius. Dalam skenario terburuk, sesak napas disebabkan oleh serangan jantung, masalah paru-paru mendadak, atau keracunan yang mengancam jiwa. Dalam hal ini, menelepon ambulans atau bantuan medis darurat dan mengetahui langkah-langkah pertolongan pertama sesak napas bisa menyelamatkan nyawa.

Baca Juga: 7 Penyebab Sesak Napas pada Malam Hari, Alergi hingga Masalah Jantung

Topik:

  • Yudha
  • Ernia Karina
  • Bayu D. Wicaksono
  • Bayu Aditya Suryanto
  • Nurulia
  • Bayu Nur Seto

Berita Terkini Lainnya