Benarkah Deodoran dan Antiperspirant dapat Memicu Kanker Payudara?

Cari tahu dulu sebelum telanjur

Kanker payudara merupakan salah satu penyebab kematian utama pada wanita. Bahkan dalam setahun, penyakit ini menjadi penyebab kematian lebih dari 40 ribu wanita.

Berkaitan dengan hal ini, kamu pun mungkin tak asing dengan pendapat bahwa deodoran dapat memicu terjadinya kanker payudara. Namun, benarkah hal ini?

1. Awal mula munculnya pendapat

Benarkah Deodoran dan Antiperspirant dapat Memicu Kanker Payudara?womenshealthmag.com

Di tahun 2001, seorang peneliti bernama Philippa Darbre mengemukakan bahwa kosmetik (pada) ketiak dapat menimbulkan kanker. Darbre juga mempublikasikan sebuah studi bahwa semakin banyak kanker payudara terjadi di payudara bagian atas yang lebih dekat dengan ketiak. Sejak saat itu, Darbre pun semakin banyak mempublikasikan tulisan berdasarkan uji laboratorium untuk mendukung hipotesisnya.

Sesungguhnya, Darbre benar mengenai kemunculan kanker di bagian payudara bagian atas yang semakin banyak ditemukan. Namun, jaringan payudara tidak tersebar hingga ke area tersebut. 

2. Kandungan aluminum dan paraben mengganggu kadar hormon

Benarkah Deodoran dan Antiperspirant dapat Memicu Kanker Payudara?blog-well.ca

Kandungan bahan pada deodoran dan antiperspirant yang diperdebatkan tak lain adalah aluminum dan paraben. Aluminum merupakan bahan aktif yang membantu antiperpirant menyumbat kelenjar keringat sehingga mengurangi produksi keringat.

Dua bahan tersebut mengganggu kelenjar endokrin dengan meniru estrogen sehingga dapat mengacaukan kadar hormon. Oleh karena peningkatan kadar hormon dapat meningkatkan risiko kanker payudara, maka hipotesis tersebut pun sebenarnya tidak aneh.

3. Dibutuhkan kadar paraben tinggi untuk menyebabkan kanker

Benarkah Deodoran dan Antiperspirant dapat Memicu Kanker Payudara?hireright.com

Hipotesis mengenai korelasi kanker payudara dan deodorant serta antiperspirant juga menjabarkan bahwa pori-pori akan tersumbat oleh penggunaan produk tersebut. Akibatnya, bahan-bahan yang dianggap berbahaya tersebut pun tidak dapat keluar dari tubuh melalui keringat. 

Banyak studi yang kemudian mencari bukti yang menunjukkan korelasi antara paraben dan kanker payudara. Sebuah studi pun menemukan adanya peningkatan kadar paraben pada kasus tumor payudara. Namun, Guy Eslick dari The University of Sydney menjelaskan bahwa dibutuhkan kadar paraben tertentu untuk dapat menghasilkan mutasi yang berujung pada kanker.

Menurut profesor epidemiologi kanker ini, kecil kemungkinan bahwa penggunaan produk deodoran spray sehari-hari dapat menyebabkan kanker. Selain itu, toh sebagian besar merek deodoran dan antiperspirant tidak memiliki kandungan paraben.

Baca Juga: 7 Cara Mencegah Terserang Kanker Payudara, Penting untuk Diketahui!

4. NCI tidak menemukan bukti dan data riset valid

Benarkah Deodoran dan Antiperspirant dapat Memicu Kanker Payudara?diabetes.co.uk

Di sisi lain, peneliti di National Cancer Institute (NCI) sebagai bagian dari National Institute of Healths tidak menemukan adanya hubungan antara penggunaan deodoran maupun antiperspirant di ketiak dan kanker payudara. Bahkan, FDA (Food and Drug Administration) Amerika Serikat juga tidak memiliki bukti maupun data riset yang memperlihatkan kandungan pada dua produk tersebut dapat menyebabkan kanker.

5. Faktor risiko lain pemicu kanker payudara

Benarkah Deodoran dan Antiperspirant dapat Memicu Kanker Payudara?wanderglobe.org

Menurut NCI, beberapa hal yang lazim menjadi faktor risiko kanker payudara antara lain adalah sebagai berikut:

  • Pertambahan usia
  • Riwayat kanker atau tumor payudara sebelumnya
  • Riwayat kanker payudara pada keluarga
  • Perubahan gen yang diwariskan
  • Paparan estrogen pada jaringan payudara
  • Obesitas
  • Konsumsi alkohol
  • Penggunaan terapi hormon
  • Terapi radiasi

6. Studi yang kurang valid

Benarkah Deodoran dan Antiperspirant dapat Memicu Kanker Payudara?quora.com

Diperlukan bukti epidemiologis untuk benar-benar menemukan apakah ada korelasi antara penggunaan deodoran maupun antiperspirant dan kanker payudara. Sejauh ini, ada beberapa riset yang telah dilakukan, tetapi baik dari segi jumlah maupun batasan-batasan masalah yang digunakan. Dari dua studi yang sudah dilakukan, satu menunjukkan bahwa adanya korelasi positif, sedangkan dua lainnya menunjukkan sebaliknya.

Kendari demikian, ahli bedah payudara dari Oregon Health & Science University Knight Cancer Institute, Arpana Naik, menyatakan bahwa penelitian lebih lanjut dirasa tidak perlu. Menurutnya, penelitian tentang penyebab kanker payudara sebaiknya lebih banyak difokuskan pada identifikasi terhadap faktor-faktor risiko lingkungan atau komponen genetis.

7. Meminimalkan risiko kanker payudara dengan perubahan gaya hidup

Benarkah Deodoran dan Antiperspirant dapat Memicu Kanker Payudara?popsugar.com.au

Oleh karena sangat sedikitnya bukti yang dapat ditemukan, Naik pun berharap agar wanita tidak perlu terlalu khawatir dan merasa terbebani dengan penggunaan deodoran atau antiperspirant sehari-hari. Adapun cara-cara lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena kanker payudara menurut Rulla Tamimi Sc.D dari Harvard Medical School adalah dengan berolahraga fisik secara reguler, membatasi konsumsi alkohol, dan menjaga berat badan sehat.

Selain itu, memperbanyak konsumsi buah dan sayur juga dapat menjadi alternatif yang dapat dilakukan. Terdapat bukti yang menunjukkan bahwa mengonsumsi bahan karotenoid yang banyak di dalam buah dan sayur dapat menurunkan risiko kanker payudara. Tak lupa, bila ada keluarga atau diri sendiri yang memiliki riwayat kanker atau tumor payudara khususnya, berkonsultasi dengan dokter adalah tindakan preventif yang baik untuk dilakukan.

Baca Juga: Huek, Ini 8 Hal Mengejutkan yang Menyebabkan Bau Badan Tak Sedap!

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya