16 Makanan Penambah Darah untuk Mengobati Anemia

Masukkan makanan ini ke dalam pola makan harian kamu

Anemia terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat. Kondisi ini terutama disebabkan oleh kehilangan darah, penghancuran sel darah merah, atau ketidakmampuan tubuh untuk membuat sel darah merah yang cukup. Ada banyak jenis anemia. Jenis yang paling umum adalah anemia defisiensi besi.

Sel darah merah mengandung protein yang disebut hemoglobin. Hemoglobin penuh dengan zat besi. Tanpa zat besi yang cukup, tubuh tidak dapat membuat hemoglobin yang dibutuhkan untuk membuat sel darah merah yang cukup untuk mengirimkan darah yang kaya akan oksigen ke seluruh tubuh.

Kekurangan folat dan vitamin B12 juga dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk membuat sel darah merah. Jika tubuh tidak dapat memproses vitamin B12 dengan benar, kamu mungkin mengalami anemia pernisiosa.

Diet tinggi zat besi, vitamin B, dan vitamin C penting jika kamu memiliki anemia. Pastikan untuk berbicara dengan dokter tentang konsumsi suplemen juga jika diperlukan. Berikut makanan penambah darah untuk mengobati anemia yang bisa kamu coba.

1. Jambu biji

Menurut laporan dalam Journal of Research in Medical and Dental Science tahun 2019, jus jambu biji merah efektif dalam meningkatkan kadar hemoglobin dan hematokrit mahasiswi dengan anemia.

Efek jambu biji merah pada kadar hemoglobin dan hematokrit sebanding dengan efek yang dicapai pada pemberian suplementasi zat besi.

Jus buah ini bisa tak hanya bisa membantu mengelola peradangan, kondisi oksidatif, tetapi juga mengobati anemia defisiensi besi.

2. Pisang

16 Makanan Penambah Darah untuk Mengobati Anemiailustrasi pisang (unsplash.com/Nadiia Ganzhyi)

Dilansir NDTV Food, pisang sangat bermanfaat karena selain mengandung zat besi, asam folat dan B12 yang mudah diserap, semuanya sangat berguna dalam pengobatan anemia. Tambahkan madu yang kaya akan tembaga yang dapat membantu penyerapan zat besi.

3. Daging dan unggas

Semua daging dan unggas mengandung zat besi heme. Daging merah, domba, kambing, dan sebagainya adalah sumber zat besi terbaik. Daging unggas, seperti ayam, memiliki jumlah zat besi yang lebih rendah, seperti mengutip Healthline.

Makan daging atau unggas dengan makanan zat besi non-heme, seperti sayuran hijau, bersama dengan buah yang kaya akan vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi.

4. Hati

16 Makanan Penambah Darah untuk Mengobati Anemiailustrasi hati dan ampela ayam (pexels.com/Bea Dela Cruz)

Daging organ seperti hati dan jeroan ayam tinggi zat besi. Misalnya, 113 gram jeroan ayam memiliki 6,1 mg zat besi, menjadikannya sumber yang sangat baik. Sementara itu, hati menyajikan jumlah zat besi yang mengesankan. Satu ons hati babi dikemas dengan 6,61 mg zat besi.

Jika kolesterol tinggi, atau jika sedang hamil, hindari hati. MedlinePlus mencatat bahwa hati mengandung kolesterol tinggi (1 ons mengandung 85,3 mg kolesterol), dan penelitian mengaitkan makan hati dengan kemungkinan cacat lahir.

5. Sayuran berdaun hijau

Sayuran berdaun hijau, terutama yang berwarna gelap, adalah salah satu sumber zat besi non-heme terbaik. Ini termasuk bayam, kale, sawi, dan lain-lain.

Beberapa sayuran hijau juga mengandung folat. Pola makan rendah folat dapat menyebabkan anemia defisiensi folat. Buah jeruk, kacang-kacangan, dan biji-bijian merupakan sumber folat yang baik.

Saat makan sayuran berdaun hijau gelap untuk zat besi, ada yang harus diperhatikan. Beberapa sayuran hijau tinggi zat besi, seperti bayam dan kale, juga tinggi oksalat. Oksalat dapat mengikat zat besi, mencegah penyerapan besi non-heme.

Jadi, meskipun mengonsumsi sayuran hijau sebagai bagian dari diet anemia secara keseluruhan bermanfaat, jangan hanya bergantung padanya untuk mengobati kondisi tersebut.

Vitamin C membantu penyerapan zat besi. Makan sayuran berdaun hijau dengan makanan yang mengandung vitamin C seperti jeruk, paprika merah, dan stroberi dapat meningkatkan penyerapan zat besi.

Baca Juga: Mengapa Ibu Hamil Berisiko Mengalami Anemia?

6. Delima

16 Makanan Penambah Darah untuk Mengobati Anemiailustrasi buah delima (pexels.com/Pixabay)

Delima merupakan salah satu buah yang dapat meningkatkan jumlah darah. Ini adalah sumber yang kaya akan zat besi, vitamin A, C dan E. Asam askorbat yang ada dalam buah ini meningkatkan kandungan zat besi dalam tubuh yang mengatur jumlah darah. Satu gelas jus delima buatan sendiri lebih baik setiap hari daripada jus olahan.

7. Makanan yang difortifikasi

Banyak makanan yang sudah diperkaya dengan zat besi. Tentunya ini baik bagi orang-orang yang mengadopsi pola makan vegetarian atau vegan yang sering kesulitan untuk mendapatkan zat besi. 

Contoh produk pangan yang difortifikasi antara lain:

  • Jus jeruk yang difortifikasi.
  • Sereal siap saji yang difortifikasi.
  • Makanan yang terbuat dari tepung halus yang difortifikasi seperti roti putih.
  • Pasta yang difortifikasi.
  • Makanan yang terbuat dari tepung jagung yang difortifikasi.
  • Nasi putih yang difortifikasi.

8. Seafood

16 Makanan Penambah Darah untuk Mengobati Anemiailustrasi kerang (pexels.com/RODNAE Productions)

Kerang, remis, dan tiram sarat dengan nutrisi penting, menurut Harvard T.H. Chan School of Public Health. Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), lima tiram mentah menghasilkan 3,23 mg zat besi, menjadikannya sumber yang baik. Mereka juga merupakan sumber zink yang sangat baik, yaitu 27,5 mg, serta 6,1 mikrogram vitamin B12.

Zink membantu sistem kekebalan menangkis virus dan bakteri, dan vitamin B12 membantu menjaga saraf dan sel darah tetap sehat.

9. Semangka

Semangka dikenal sebagai salah satu buah terbaik untuk meningkatkan kadar hemoglobin. Buah ini kaya akan vitamin C dan kandungan zat besi, yang membantu penyerapan zat besi dengan lebih baik. Menurut USDA, 100 gram semangka mengandung 0,2 miligram zat besi. Bisa kamu tambahkan ke dalam pola makan sehari-hari, nih!

10. Jeruk

16 Makanan Penambah Darah untuk Mengobati Anemiailustrasi jeruk (pexels.com/Pixabay)

Tidak hanya terkenal sebagai buah yang kaya akan vitamin C, jeruk juga kaya akan asam folat. Kandungan zat tersebut berguna untuk membantu pengikatan oksigen, sehingga mempercepat pembentukan sel darah merah dalam tubuh.

Baca Juga: Anemia pada Bayi: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

11. Cokelat hitam

Cokelat hitam juga dapat membantu memerangi kekurangan zat besi. Camilan manis ini mengandung sekitar 12 miligram zat besi per 100 gram. Kakao mentah dalam cokelat hitam mengandung antioksidan dan zat besi konsentrasi tinggi, seperti mengutip ReNue Pharmacy. Namun, hindari mengonsumsinya secara berlebihan, ya.

12. Anggur

16 Makanan Penambah Darah untuk Mengobati Anemiailustrasi anggur (pexels.com/Tijana Drndarski)

Sama seperti jeruk, anggur juga salah satu buah yang kaya asam folat. Meski bentuknya kecil, satu gelas anggur dapat mengandung 21 mcg asam folat, serta vitamin A yang berguna untuk membantu pembentukan sel darah merah.

13. Biji-bijian dan kacang-kacangan

Banyak jenis kacang-kacangan dan biji-bijian merupakan sumber zat besi yang baik. Bisa dijadikan camilan, atau dicampurkan ke dalam salad atau yoghurt.

Beberapa kacang-kacangan dan biji-bijian yang mengandung zat besi antara lain biji labu, kacang mete, pistachio, biji rami, kacang pinus, dan biji bunga matahari. Kacang mentah dan kacang panggang memiliki jumlah zat besi yang sama.

14. Polong-polongan

16 Makanan Penambah Darah untuk Mengobati Anemiailustrasi kacang polong merah, bacon, telur, dan tomat (pexels.com/Artem Savchenko)

Polong-polongan atau legum adalah sumber zat besi yang baik untuk para vegetarian dan pemakan daging. Beberapa pilihan kaya zat besi antara lain kacang merah, kacang polong, kedelai, kacang polong hitam, kacang pinto, kacang lima, dan lain sebagainya.

15. Edamame

Secangkir edamame mengandung sekitar 9 mg zat besi. Edamame juga merupakan sumber mineral yang baik seperti tembaga, yang membantu menjaga pembuluh darah dan sistem kekebalan tubuh tetap sehat, menurut National Institutes of Health

16. Biji wijen

16 Makanan Penambah Darah untuk Mengobati Anemiailustrasi biji wijen dalam masakan (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Biji wijen juga merupakan sumber zat besi. Bijinya mengandung zat besi sekitar 1,31 mg per sendok makan dan menawarkan banyak nutrisi penting lainnya, seperti tembaga, fosfor, vitamin E, dan zink.

Kamu bisa menaburkannya ke dalam masakan, salad, dan lain-lain. Setiap sendok makan akan menambahkan lebih dari satu miligram zat besi ke hitungan kebutuhan harian, mengutip Everyday Health.

Jika memiliki anemia karena kekurangan zat besi, kamu mungkin perlu mengubah pola makan. Memperbanyak makanan tinggi zat besi atau membatasi makanan yang dapat menghambat penyerapan zat besi adalah dua strategi yang mungkin disarankan oleh dokter. Kamu mungkin perlu mengonsumsi suplemen zat besi atau suplemen vitamin dan mineral lain yang membantu tubuh menggunakan zat besi, seperti asam folat, vitamin B12, dan vitamin C.

Jika kamu memiliki kondisi medis atau faktor risiko tertentu, seperti hamil, menstruasi, pola makan vegan atau vegetarian, atau memiliki penyakit seliak, kamu mungkin lebih cenderung menjadi anemia. Jika anemia parah atau tidak merespons perubahan pola makan, kamu mungkin perlu transfusi darah atau menerima infus zat besi.

Baca Juga: Anemia Makrositik: Jenis, Gejala, Penyebab, dan Perawatan

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Wendy Novianto
  • Septi Riyani
  • Bella Manoban
  • Jumawan Syahrudin
  • Bayu Aditya Suryanto
  • Nurulia
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya