8 Gejala Penyakit Batu Empedu yang Perlu Kamu Waspadai

Peka dengan kondisi tubuh sangat penting, lho!

Tahukah kamu apa itu batu empedu? Batu empedu adalah bahan keras seperti kerikil, biasanya terbuat dari kolesterol atau bilirubin, yang terbentuk di kantung empedu.

Ukurannya bisa bervariasi, mulai dari sebutir pasir hingga sebesar bola golf. Kantung empedu dapat membentuk satu batu empedu besar, ratusan batu kecil, atau batu kecil dan besar.

Orang yang mengalami gejala batu empedu biasanya memerlukan operasi pengangkatan kantung empedu. Batu empedu yang tidak menimbulkan tanda dan gejala apa pun biasanya tidak perlu pengobatan.

Meski begitu, kita tidak boleh menyepelekannya karena batu empedu bisa terbentuk pada usia berapa pun. Berikut ini gejala batu empedu yang perlu kamu kenali.

1. Nyeri di sisi kanan atas perut

Kolik bilier, atau nyeri batu empedu, adalah salah satu gejala utama batu empedu. Batu empedu menyebabkan kantung empedu kejang jika tersangkut di duodenum (usus kecil bagian atas), dilansir Institute for Quality and Efficiency in Health Care.

Kamu mungkin merasakan nyeri yang menusuk di sisi kanan atas perut. Nyeri batu empedu dapat berlangsung selama 30 menit atau lebih dan tidak merespons obat pereda nyeri yang dijual bebas.

Kantung empedu aktif saat kamu makan makanan berlemak. Akibatnya, serangan sering terjadi setelah makan, biasanya pada sore atau malam hari. Kamu mungkin mengalami gejala batu empedu jika terus-menerus merasakan nyeri setelah makan.

2. Nyeri di bawah tulang dada

8 Gejala Penyakit Batu Empedu yang Perlu Kamu Waspadaiilustrasi nyeri dada (freepik.com/cookie_studio)

Gejala lain yang perlu kamu perhatikan yaitu munculnya nyeri tiba-tiba dan intensif di bagian tengah perut, tepatnya di bawah tulang dada, terang laman Mayo Clinic.

Jika nyeri ini hanya berlangsung sebentar, jangan khawatir. Namun, jika terjadi dalam kurun waktu yang lama dan terus berulang, kamu perlu mewaspadainya.

3. Sakit punggung

Selain dua nyeri tadi, ada nyeri di bagian tubuh lain yang perlu kamu waspadai, yaitu ketika nyeri terjadi di bagian punggung, tepatnya di antara tulang belikat.

Ini karena ketika batu melewati kantung empedu ke usus kecil dan terjebak di saluran empedu, maka akan menimbulkan rasa sakit, mengutip dari laman MedicineNet.

4. Rasa sakit di bagian bahu

8 Gejala Penyakit Batu Empedu yang Perlu Kamu Waspadaiilustrasi nyeri bahu (pixabay.com/Tumisu)

Masih ada lagi titik rasa sakit atau nyeri yang perlu kamu waspadai, yaitu di bagian bahu sebelah kanan. Rasa sakit ini digambarkan bervariasi, mulai dari ringan, sedang atau berat dan menjalar dari perut ke punggung dan menuju ke bagian tubuh lainnya, ungkap laman MedicineNet.

Dijelaskan dalam laman Oviedo Chiropractic, pada orang dengan batu empedu, kantung empedu bisa membengkak dan memberi tekanan pada saraf frenikus. Saraf ini berjalan dari perut hingga bahu. Jika kamu tiba-tiba merasakan nyeri tajam di antara tulang belikat disertai nyeri di perut kanan atas dan mual, sebaiknya periksakan diri ke dokter

Baca Juga: 14 Makanan dan Minuman Penghancur Batu Empedu

5. Mual dan muntah

Dijelaskan dalam laman National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, gejala umum batu empedu lainnya adalah rasa mual yang hebat, yang bisa sampai menyebabkan muntah.

Mual juga sering muncul setelah makan dan mungkin merupakan tanda komplikasi yang lebih parah, seperti radang usus buntu dan infeksi. Mual dan muntah bisa berlangsung selama beberapa jam sebelum hilang.

6. Demam

8 Gejala Penyakit Batu Empedu yang Perlu Kamu Waspadaiilustrasi demam (freepik.com/freepik)

Demam ringan mungkin menyertai serangan batu empedu, yang mengindikasikan adanya infeksi atau peradangan pada kantung empedu.

Kamu mungkin merasa kedinginan atau berkeringat. Demam mungkin mengindikasikan masalah yang signifikan dan kondisi yang parah, terutama jika kamu memiliki gejala batu empedu lainnya.

7. Penyakit kuning

Penyakit kuning atau jaundice bisa mengindikasikan masalah kesehatan yang serius, terlepas dari apakah itu disebabkan oleh batu empedu.

Pada penyakit kuning, lonjakan bilirubin—zat kekuningan dalam empedu yang dihasilkan saat tubuh memecah sel darah merah tua—menyebabkan mata dan kulit menguning. Penumpukan empedu di kantung empedu dan hati meningkatkan kadar bilirubin dalam darah jika batu empedu tersangkut, dilansir Health.

Selain batu empedu, penyakit kuning mungkin merupakan tanda masalah hati lainnya, seperti sirosis dan hepatitis. Sirosis adalah jaringan parut pada hati, dan hepatitis adalah peradangan pada hati.

Namun, jika disertai dengan nyeri perut dan penurunan berat badan, bisa jadi merupakan gejala kanker kantung empedu.

8. Penurunan berat badan

8 Gejala Penyakit Batu Empedu yang Perlu Kamu Waspadaiilustrasi menimbang berat badan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, batu empedu tidak menyebabkan penurunan berat badan secara tiba-tiba secara langsung, tetapi dapat menyertainya. Obesitas meningkatkan risiko pembentukan batu empedu, dan penurunan berat badan yang cepat bisa makin meningkatkan risiko tersebut.

Hati menghasilkan empedu dengan kandungan kolesterol tinggi jika kamu tidak makan dalam waktu lama atau mengalami penurunan berat badan secara tiba-tiba. Akibatnya, penurunan berat badan secara tiba-tiba bisa memacu perkembangan batu empedu (Visceral Medicine, 2021).

Orang yang baru saja menjalani prosedur operasi penurunan berat badan, seperti bypass lambung, memiliki risiko lebih tinggi terkena batu empedu. Orang yang melakukan diet penurunan berat badan yang sangat ketat dan rendah kalori dapat mengembangkan batu empedu.

Konsultasikan dengan dokter tentang cara menurunkan berat badan secara sehat sekaligus mencegah batu empedu.

Batu empedu jarang menjadi masalah kesehatan yang parah, tetapi bisa menyebabkan sakit perut yang terus-menerus, mual, dan muntah. Gejala serangan batu empedu dapat menyebabkan demam dan penyakit kuning dan memerlukan perhatian medis segera.

Segera temui dokter kalau kamu khawatir mengalami gejala batu empedu. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan membantu merencanakan pengobatan untuk mencegah serangan dan komplikasi.

Baca Juga: 7 Cara Mengobati Batu Empedu, Tidak Harus Operasi

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Wendy Novianto
  • Bayu Aditya Suryanto
  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya