Sumsel Mulai Bisnis Ekonomi Pertanian dan Pangan Lewat Hebitren 

Hebitren bisa memperkuat ekonomi mandiri pondok pesantren 

Palembang, IDN Times - Inovasi bisnis daerah terus dilakukan Bank Indonesia (BI) dalam mendukung penguatan ekonomi syariah. Program Holding Ekonomi dan Bisnis Pesantren atau Hebitren, menjadi salah satu pengembangan ekonomi syariah di Sumatra Selatan (Sumsel).

"Pengembangan ekonomi syariah mulai dibentuk lewat Hebitren dengan produk pertanian dan pangan," ujar Ketua Hebitren Sumsel, Izza Zein Sukri saat Festival Kegiatan Ekonomi Indonesia, Senin (13/6/2022).

1. Hidroponik dan makanan beku bisa mendorong pemulihan ekonomi hebitren

Sumsel Mulai Bisnis Ekonomi Pertanian dan Pangan Lewat Hebitren Ilustrasi ekonomi syariah. (forshei.org)

Menurutnya, pengembangan pertanian lewat teknologi hidroponik serta produksi makanan beku atau frozen food dalam lingkup pondok pesantren, diyakini dapat mendorong pemulihan ekonomi.

"Pondok pesantren dapat memenuhi kebutuhannya sendiri dari pengembangan produk tersebut. Dari hasil usaha yang produktif, tentunya pengelola bisa menjual dan hasilnya dapat dinikmati," kata dia.

Baca Juga: Pondasi Belum Maksimal, Faktor Ekonomi Syariah di Sumsel Rendah

2. Ekonomi syariah menjadi sumber baru pertumbuhan yang inklusif

Sumsel Mulai Bisnis Ekonomi Pertanian dan Pangan Lewat Hebitren Webdinar Babak Baru Perbankan Syariah: Potensi dan Tantangan Bank Syariah di Indonesia (IDN Times/Dokumen)

Izza menyebut, program Hebitren yang mulai dikembangkan Bank Indonesia dapat menjadi garda terdepan pemulihan ekonomi nasional, terutama pertumbuhan ekonomi syariah lewat unit usaha produktif.

"Ekonomi syariah menjadi sumber baru dalam mewujudkan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan," timpalnya.

3. Pengembangan Hebitren untuk memperkuat ekonomi pondok pesantren

Sumsel Mulai Bisnis Ekonomi Pertanian dan Pangan Lewat Hebitren Webdinar JES Palembang, Menakar Kekuatan Ekonomi Syariah di Sumsel (IDN Times/Dokumen)

Sekretaris Jenderal DPP Herbitren, Reza Fahlevi Bakhtiar menambahkan, Hebitren juga dikembangkan untuk memperkuat kemandirian ekonomi di pondok pesantren.

“Agar ada kemandirian ekonomi itu maka diperlukan sejumlah strategi mulai dari penguatan kelembagaan bisnis, akses pasar, pembiayaan, hingga digitalisasi," jelasnya.

4. Pondok pesantren sudah menghasilkan produk usaha dari berbagai sektor

Sumsel Mulai Bisnis Ekonomi Pertanian dan Pangan Lewat Hebitren ilustrasi anggaran ekonomi (IDN Times)

Saat ini terdapat 200 pondok pesantren dari total 400 pondok pesantren di Sumsel yang bergabung dalam Hebitren. Secara nasional, himpunan yang diinisiasi Bank Indonesia ini sudah mencapai 1.500 pondok pesantren.

"Pondok pesantren sudah menghasilkan berbagai produk dari beragam sektor usaha mulai dari pertanian, peternakan, hingga kuliner," tandas dia.

Baca Juga: Konsep Mikro Finance Mampu Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi Syariah

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya