Secara Nasional, Pangsa Pasar Perbankan Syariah di Sumsel Hanya 2,19% 

Festival Ekonomi Syariah Regional Sumatera 2019

Palembang, IDN Times - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo menilai, pangsa pasar syariah Indonesia punya peluang besar membangun ekonomi syariah termasuk di Wilayah Sumatera Selatan (Sumsel). Salah satunya, dengan strategi memperbanyak dan memperluas pasar perbankan syariah.

"Indonesia dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, hanya meraup pangsa pasar syariah sebesar 9,08 persen per Februari 2019. Makanya BI membentuk strategi untuk memperluas pasar perbankan syariah, melalui media penyambung ke lembaga nonprofit seperti lembaga infak, sedekah, zakat dan wakaf," katanya, pada acara Festival Ekonomi Syariah Regional Sumatera 2019 di Palembang, Jumat (2/8).

1. Belum ada peran pemerintah daerah terhadap perbankan syariah

Secara Nasional, Pangsa Pasar Perbankan Syariah di Sumsel Hanya 2,19% IDN Times/Feny Maulia Agustin

Dodi mengungkapkan, ekonomi syariah berpotensi mendongkrak kinerja industri perbankan di Sumsel. Bentuk garapannya, dengan perluasan pasar yang dimulai dari segmen pemerintah daerah.

Apalagi, hingga saat ini belum ada satu pun institusi dari pemerintah daerah yang mengalokasikan dananya secara penuh pada perbankan.

"Baiknya, ada instansi pemerintahan yang mau mengalokasikan dana, baik itu dari dana APBD maupun APBN, yang akan dikelola secara murni dari bank syariah," ungkap dia.

2. Perbankan syariah bisa menjadi sumber keuangan yang besar

Secara Nasional, Pangsa Pasar Perbankan Syariah di Sumsel Hanya 2,19% IDN Times/Feny Maulia Agustin

Bank Indonesia menilai, terang Dodi, untuk perluasan syariah, pangsa-pangsa ekonomi harus ada upaya masif, yakni dengan dengan menjadikan perbankannya sebagai tuan rumah di negeri sendiri

"Ini sangat besar sebagai sumber keuangan, yang seharusnya digarap oleh perbankan syariah," terangnya.

Tekad ini, sambung Dodi, harus dimiliki oleh para pemangku kepentingan perbankan syariah. Karena, Indonesia memiliki kebutuhan terhadap barang dan jasa syariah yang sangat tinggi, dan telah menjadi pasar potensial negara-negara lain.

Jika negeri ini memiliki kemajuan di bidang ekonomi syariah, maka akan berdampak pada penurunan impor barang dan jasa, yang selama ini terus menggerus devisa negara.

“Supaya ini berhasil, maka sedapat mungkin perbankan syariah ini menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia,” sambungnya.

3. Kinerja keuangan perbankan syariah di Sumsel sudah cukup baik

Secara Nasional, Pangsa Pasar Perbankan Syariah di Sumsel Hanya 2,19% IDN Times/Feny Maulia Agustin

Dody melanjutkan, untuk memajukan ekonomi syariah, hal utama yang perlu dilakukan adalah dengan menaikkan pangsa pasar yang rendah.

"Maka itu, para pelaku harus membangun keuangan syariah (finansial syariah), seperti menyambungkan bisnis antara pelaku UMKM ke perbankan syariah," ujarya.

Saat ini, urainya, kinerja keuangan perbankan syariah di Sumsel sudah cukup baik. Hal ini bisa dilihat dari total aset yang tumbuh 21,15 persen per Juni 2019 (year on year/yoy) senilai Rp10,92 triliun.

Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) yang telah dihimpun, mencapai Rp8,41 triliun atau tumbuh sebesar 31,09 persen, sementara penyaluran kredit tumbuh 32,35 persen atau senilai Rp8,76 triliun.

"Namun hal yang perlu jadi catatan, yakni terkait pangsa pasar perbankan syariah di Sumsel yang masih tergolong kecil, yaitu hanya 2,19 persen terhadap nasional," urainya.

Baca Juga: Ladies Parking, untuk Menggaet Pasar atau Alasan Syariah?

4. Menunggu terobosan pemerintah memajukan ekonomi syariah

Secara Nasional, Pangsa Pasar Perbankan Syariah di Sumsel Hanya 2,19% IDN Times/Feny Maulia Agustin

Sementara, Wakil Ketua Komisi XI, Achmad Hafisz Tohir mengatakan, pihak legislatif memang menunggu terobosan dari pemerintah untuk memajukan ekonomi syariah.

Menurut Hafisz Tohir, pemerintah patut berkaca pada kejadian yang menimpa finansial teknologi (fintech), yang justru memunculkan persoalan setelah banyak masyarakat memanfaatkannya.

"Kami akan kawal terus dari sisi undang-undang dan peraturan kementerian. Ke perbankan nya kami juga berpesan, jangan lupa kembangkan sektor syariah," tandas dia.

Sebanyak 14 perbankan, 13 kantor perwakilan Bank Indonesia se-Sumatera, 14 lembaga pendukung (seperti UIN Raden Fatah, Baznas, dan Rumah Zakat), dan 39 pelaku UMKM mengikuti Festival Ekonomi Syariah(Fesyar) Regional Sumatera 2019 di Palembang, 1-3 Agustus yang menjadi rangkaian menuju Indonesia Shari’a Economic Festival (ISEF) 2019 pada November mendatang. Selain di Palembang, Fesyar juga diselenggarakan di dua kota lainnya yakni Banjarmasin dan Surabaya.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya