Konsumsi Listrik di Palembang Turun 10 Persen Selama COVID-19

Tapi kok listrik makin sering padam, yah?

Palembang, IDN Times - Konsumsi penggunaan listrik di Palembang mengalami penurunan pemakaian, yakni sekitar 10 persen akibat pandemik COVID-19. Banyak industri dan sektor publik di Palembang melakukan penutupan sementara, hingga menyebabkan penggunaan listrik menurun.

"Prediksi sementara ada penurunan 10 persen, dari pemakaian tarif bisnis yang berkurang lewat mal, perhotelan, restoran atau cafe," ujar Bakri, Manajer Komunikasi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero Palembang kepada IDN Times, Rabu (29/4).

Baca Juga: 17 Ribu Pelanggan PDAM Palembang Gratis Air 2 Bulan

1. Data riil masih dalam tahap perhitungan

Konsumsi Listrik di Palembang Turun 10 Persen Selama COVID-19Ilustrasi (IDN Times/Axel Joshua Harianja)

Bakri mengatakan, biasanya penggunaan listrik mengalami peningkatan yang cukup signifikan di bulan Ramadan. Namun akibat social distancing, banyak badan usaha menghentikan operasionalnya untuk sementara waktu.

"Kalau penurunan menyeluruh, datanya saat ini masih belum fix. Tapi 10 persen itu sudah estimasi yang mendekati," kata dia.

2. Listrik gratis juga pengaruhi pola konsumsi

Konsumsi Listrik di Palembang Turun 10 Persen Selama COVID-19Dok. PLN UID Jateng dan DIY

Bakri menjelaskan, rata-rata pemakaian listrik di Palembang yang mengalami penurunan konsumsi tersebut juga karena pemberian listrik gratis bagi masyarakat. Dari data yang tercatat di Unit Pelaksanaan Pelayanan Pelanggan (UP3) PT PLN, saat ini jumlah penerima listrik gratis dan subsidi adalah pelanggan pascabayar dan prabayar (R1) untuk 450 Va (gratis), dan 900 Va (Subsidi) dengan total pelanggan mencapai ratusan ribu.

"UP3 Palembang terdiri dari unit layanan pelanggan (ULP) Ampera, ULP Sukarami, ULP Kenten, ULP Mariana, ULP Pangkalan Balai dan ULP Sekayu, dengan total R1 450 Va (gratis) ada 87.504 pelanggan dan R1 900 Va (Subsidi) sejumlah 102.346 pelanggan," jelasnya.

Baca Juga: Ini Caranya Dapatkan Token Listrik Gratis, Bisa via WhatsApp

3. Estimasi penunggakan pembayaran listrik naik hingga 53 persen

Konsumsi Listrik di Palembang Turun 10 Persen Selama COVID-19Ilustrasi tower listrik PT PLN Persero (portonews.com)

Sedangkan untuk data akumulasi jumlah penunggak, lanjut Bakri, saat ini pun tampaknya akan terjadi peningkatan tunggakan bayaran. Apalagi income masyarakat pengguna listrik PLN kelas menengah ke bawah, dapat dipastikan mengalami penurunan pendapatan.

"Estimasi tunggakan awalnya Rp28,22 miliar, dan prediksi akan meningkat sekitar 43,30 miliar. Angka ini artinya terjadi kenaikan tunggakan sampai 53 persen," singkat dia.

Kendati mengalami kenaikan tunggakan dari pelanggan, PT PLN Persero Wilayah Sumbagsel memastikan tetap akan menjamin ketersediaan listrik tanpa perlu memutus aliran. Harapan ke depan, setelah pandemik berakhir, pelanggan bisa membayar dengan tepat waktu.

Baca Juga: Pakai Seragam PLN, Dua Pria Palembang Ini Curi Kabel Listrik di JSC

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya