TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sumsel Evaluasi Pengembangan Ekonomi Lewat Survei Sosial dan Inflasi

Sumsel gelar susenas mulai 20-30 September 2024

Pemprov Sumsel evaluasi pengembangan ekonomi daerah lewat pelaksanaan Susenas (Dok. Pemprov Sumsel)

Intinya Sih...

  • Gubernur Sumsel evaluasi pengembangan ekonomi lewat survei sosial dan angka inflasi melibatkan BPS dan BI.
  • Percepatan distribusi bantuan sosial tepat sasaran berdasarkan hasil Susenas Sumsel 20-30 September 2024.
  • Inflasi Januari-Agustus 2024 di Sumsel tercatat 1,80% yoy dengan IHK sebesar 105,91 persen.

Palembang, IDN Times - Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel) Elen Setiadi evaluasi pengembangan ekonomi lewat survei sosial dan angka inflasi daerah melibatkan stakeholder terkait, bersama Badan Pusat Statistik (BPS) dan tim pengendali inflasi, Bank Indonesia (BI).

"Kita akan mempercepat penyaluran bantuan sosial yang tepat waktu, satu waktu, satu tujuan, satu sasaran dan satu pelaksanaan," ujarnya melalui keterangan rilis, Kamis (19/9/2024).

Baca Juga: Kapolda Sumsel Irjen Rachmad Wibowo Ditunjuk Jokowi Jadi Waka BSSN

1. Data Susenas jadi acuan evaluasi sosial ekonomi masyarakat Sumsel

Percepatan distribusi bantuan sosial tepat sasaran dilakukan berdasarkan hasil pelaksanaan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) terkait penurunan kemiskinan dan pengendalian inflasi bakal diselenggarakan BPS Sumsel mulai 20-30 September 2024. Data itu nantinya akan jadi acuan Pemprov untuk evaluasi ekonomi daerah.

"Susenas merupakan salah satu sumber informasi mendapat gambaran kondisi sosial ekonomi masyarakat sekaligus evaluasi ekonomi, apabila masih ada yang belum dilakukan, untuk segera dilakukan pengerjaanya (bantuan sosial)," kata dia.

2. Bank Indonesia bilang ini

Jembatan Ampera di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumsel Ricky Perdana Gozali, menambahkan, sepanjang 2024 dari Januari-Agustus, inflasi tercatat 1,80 persen secara on year on year (yoy), dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,91 persen.

"Inflasi karena ada kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu tertinggi kelompok makanan, minuman dan tembakau," kata dia.

Berita Terkini Lainnya