Produksi Padi Banyuasin Naik 1 Ton per Ha Usai Pendampingan WPI
5 Desa di Banyuasin terima pendampingan peningkatan produk
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyuasin, IDN Times- Produksi padi di Banyuasin meningkat hingga 1 ton per hektare (ha), setelah menerima pendampingan kemitraan PT Wilmar Padi Indonesia (WPI). Kini sudah tercatat lima desa yang mengikuti tahapan pendampingan di wilayah kerja dan operasional WPI.
"Program pendampingan petani menginjak tahun kedua kemitraan," kata Head Business Wilmar Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), Simon Panjaitan melalui siaran pers yang diterima IDN Times, Kamis (29/8/2024).
Saat ini, kata dia, WPI mendampingi Desa Sungai Rebo, Sungai Kedukan, Pematang Palas, Pulau Borang, dan Merah Mata.
Baca Juga: Hyundai Sasar Penjualan Mobil Listrik untuk Pasar Sumsel
1. Lahan kemitraan WPI kini seluas 273 ha
Kemitraan pendampingan petani merupakan salah satu bentuk social corporate responsibility (CSR) bagi masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan. Tujuan utamanya adalah membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sebagian masyarakat di sekitar wilayah operasional WPI berprofesi sebagai petani. Simon berharap, kemitraan itu dapat membantu meningkatkan produktivitas para petani.
"Pada 2023, luas lahan kemitraan baru 16 ha dan saat ini sudah berkembang menjadi 273 ha," jelas dia.