Anggaran Sumsel Tak Cukup Kendalikan Penyakit Gugur Daun Pohon Karet
Padahal Sumsel memiliki 1,1 juta hektar kebun karet
Intinya Sih...
- Anggaran terbatas tak mampu mengatasi penyakit gugur daun pada kebun karet di Sumsel.
- Penurunan eksportir karet menyebabkan harga komoditi kian rendah, sehingga kurang menarik bagi pengusaha dan investor.
- Hambatan hilirisasi tidak terpusat dipengaruhi oleh proyek Pelabuhan Tanjung Carat yang hingga kini belum terealisasi.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Anggaran yang terbatas tak mampu mengatasi serta mengendalikan penyakit gugur daun pada pohon karet yang menjadi komoditi unggulan Sumatra Selatan (Sumsel). Selain karena harga yang terus merosot, eksistensi karet anjlok berdasarkan dana yang tidak memadai.
"Soal karet penyakit daun memang pendanaan dari APBD memang ada tetapi terbatas. Apalagi lahan kebun karet di Sumsel mencapai 1,1 juta hektar," ujar Kepala Bidang Perekonomian dan Pendanaan Pembangunan daek Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumatra Selatan (Bappeda Sumsel), Hari Wibawa, Kamis (11/7/2024).
Baca Juga: Ekspor Karet dan Kayu Sumsel Melemah Hingga Turun 13 Persen