Brompton Ternyata Nama Gereja di London, Yuk Intip Sejarahnya di Sini!

Prototipe pertama dibangun dari dana 'patungan'

Jakarta, IDN Times - Salah satu sepeda lipat yang saat ini paling diburu adalah Brompton. Yup, sepeda lipat asal Inggris ini laris manis di pasaran. Padahal harganya gak murah. Satu unit Brompton, misalnya, bisa dibanderol Rp50 juta.

Banyak yang menyebut tingginya harga Brompton karena sepeda ini memiliki keunggulan di desain, lipatan, dan bobotnya yang ringan. Tapi bukankah keunggulan tersebut juga bisa kamu dapatkan di merek sepeda lipat lain?

Bisa jadi sih ada sepeda lipat lain yang gak kalah nyaman tapi lebih murah dari Brompton. Namun yang pasti sepeda lipat Brompton itu dibuat secara handmade oleh para pengrajin, lho. Ini menjadikan Brompton sebagai sepeda lipat yang gak hanya unik dan tangguh, tapi juga nyeni banget.

Nah, berikut beberapa fakta unik dalam perjalanan Brompton dari awal hingga menjadi raksasa di dunia sepeda seperti sekarang.

1. Pembuat Brompton termotivasi dari sepeda Bickerton

Brompton Ternyata Nama Gereja di London, Yuk Intip Sejarahnya di Sini!brompton.com

Sepeda Brompton digagas pada 1975 oleh Andrew Ritchie. Ritchie merupakan seorang teknisi yang kemudian berprofesi menjadi tukang kebun landskap. Ia tinggal di apartemen di kawan Kensington Selatan, London.

Ritchie termotivasi untuk merancang sepeda ketika ia berkenalan dengan Bill Ingram yang saat itu hendak membangun pabrik untuk produksi sepeda Bickerton. Akhirnya di tahun 1975, Ritchie membuat rancangan sebuah sepeda lipat yang menjadi cikal bakal Brompton.

2. Nama Brompton diambil dari nama gereja di Inggris

Brompton Ternyata Nama Gereja di London, Yuk Intip Sejarahnya di Sini!brompton.com

Pembuatan prototipe Brompton dilaksanakan pada 1977 berkat dukungan 10 teman Ritchie yang ia yakinkan agar masing-masing menginvestasikan 100 pounds untuk pembuatan prototipe sepeda lipat ini.

Setelah pembuatan protipe pertama, ia membuat dua prototipe lagi di apartemennya. Dari jendela apartemen ini, Ritchie bisa melihat gereja Brompton, yang kemudian ia pilih sebagai nama sepeda lipatnya. 

3. Produksi Brompton pernah terhenti karena kurangnya investor

Brompton Ternyata Nama Gereja di London, Yuk Intip Sejarahnya di Sini!brompton.com

Produksi Brompton dimulai pada 1981. Pada masa-masa awal ini, Brompton diproduksi dalam skala kecil, yaitu 50 unit. Sepeda-sepeda lipat ini dipasarkan di kalangan teman-teman Ritchie.

Walaupun unit-unitnya terjual dengan mudah, tetapi perjalanan Brompton di titik ini menemui sejumlah hambatan.

Brompton kesulitan untuk menemukan suplier yang bersedia memasok bahan-bahan dalam skala kecil mengikuti produksi Brompton. Pada 1982, Ritchie bahkan menghentikan produksi Brompton lantaran kurangnya investor.

Namun, masalah investor ini dipulihkan berkat teman Ritchie yang mempromosikan produk Brompton ke seorang pelaku bisnis yang juga memiliki sepeda lipat di kapalnya. Proyek Brompton pun bergerak lagi. 

4. Brompton ekspansi pasar dari Eropa ke pasar global

Brompton Ternyata Nama Gereja di London, Yuk Intip Sejarahnya di Sini!brompton.com

Brompton membuka pabrik di Brentford, London Barat, pada 1988. Di tahap ini, sepeda lipat Brompton mengalami peningkatan sehingga bobotnya menjadi lebih ringan dan desainnya lebih mumpuni. Bersamaan dengan ini, penjualan Brompton pun mengalami peningkatan. 

Brompton kemudian membuka 40 outlet di Britania Raya. Penjualan Brompton tidak hanya populer di negara asalnya, tapi juga di sejumlah negara-negara Eropa, seperti Jerman, Belanda, Austria, Prancis, dan Belgia. Penjualan Brompton mulai mengglobal di tahun 2011 ketika membuka cabang di Kobe, Jepang. 

https://www.youtube.com/embed/Y3-N2GrtPM0

Baca Juga: Dijual Lebih Murah, 4 Sepeda Lipat Ini Bisa Jadi Alternatif Brompton

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya